Solo (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo berupaya membantu pemerintah daerah untuk mencapai kekebalan kelompok di kalangan masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Ketua Hipmi Solo Guruh Adinovianto di Solo, Senin mengatakan salah satu upaya yang dilakukan oleh organisasi tersebut adalah menyediakan vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat mulai dari kalangan pelajar hingga pekerja.

"Untuk pekerja ini termasuk yang dari luar kota namun kebetulan bekerjanya di Solo," katanya.

Ia mengatakan pada kegiatan vaksinasi tersebut Hipmi menyediakan kuota untuk 20.000 peserta. Selain di Balai Kota Surakarta, vaksinasi juga dilakukan di beberapa lokasi lain di antaranya di Graha Saba Buana, di sejumlah rumah sakit, dan Puskesmas.

Baca juga: Alumni Akabri 1989 gelar bakti sosial vaksinasi COVID-19 di Solo
Baca juga: Solo terus kebut vaksinasi meski capaian sudah lebih dari 100 persen

Terkait hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini capaian vaksin di Solo untuk dosis satu sudah mencapai 125 persen, sedangkan dosis kedua juga sudah di atas 100 persen.

"Kami memang agak lambat akhir-akhir ini karena konsentrasi aglomerasi, daerah yang capaian vaksinnya masih rendah didorong agar lebih cepat," katanya.

Meski demikian, dikatakannya, Kota Solo juga masih fokus terutama untuk vaksinasi kelompok lanjut usia dan yang memiliki penyakit bawaan.

"Meski lansia di Solo ini capaian vaksinnya sudah tinggi, yakni 86 persen tetapi saya masih harus mencari yang penting dosis dua harus aman," katanya.

Baca juga: Menkes minta daerah sekitar Solo segera tingkatkan capaian vaksinasi
Baca juga: Peringati Harhubnas, Kemenhub gelar vaksinasi di Solo dan Yogyakarta

Ia mengatakan untuk pemberian vaksinasi melalui DKK Surakarta sendiri hingga saat ini masih lebih dari 1.500 penerima per hari.

"Yang pasti vaksin ini kebutuhan masyarakat, kran kami sudah dibuka lebar, nggak usah nunggu, nggak usah daftar. Silahkan datang langsung vaksin, kami permudah sekarang," katanya.

Ia mengatakan Kota Solo sendiri tidak lagi fokus pada penduduk dalam kota tetapi juga luar kota.

"Kalau dulu harus domisili, berdasarkan KTP. Sekarang tidak perlu lagi, yang penting pakai surat keterangan, yang kerja di Solo silahkan datang, nanti ada surat pengantar dari pemberi kerja," katanya.

Baca juga: PT Sritex kerja sama dengan TNI-Polri percepat vaksinasi di Solo Raya

Baca juga: Wali Kota Solo jadikan Jakarta sebagai acuan dalam penanganan COVID-19

Baca juga: Vaksinasi di Solo capai 100 persen

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021