Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pidatonya pada ASEAN Business and Investment Summit sebagaimana ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden, yang dikutip di Jakarta, Senin.
"Pemulihan ekonomi ASEAN harus dipercepat dengan melakukan reaktivasi perjalanan yang aman, termasuk pariwisata yang aman. Menurut catatan UNWTO tingkat pembatasan di Asia Tenggara merupakan yang tertinggi di dunia yaitu mencapai 82 persen. Dengan situasi COVID-19 yang semakin terkendali, pembatasan tersebut bisa dikurangi," jelas Presiden.
Menurut Presiden, mobilitas di kawasan ASEAN bisa dilonggarkan tetapi tetap harus menjamin keamanan dari risiko pandemi.
Dia menyampaikan, ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework yang digagas Indonesia setahun yang lalu perlu segera diimplementasikan. Selain itu, pengakuan sertifikat vaksin di kawasan, termasuk interoperabilitas sistem vaksin juga harus segera dilakukan.
"Pengaturan travel bagi masyarakat yang telah divaksinasi dan sehat, negatif COVID-19, harus dibuat. Vaccinated Travel Lane di kawasan," jelasnya.
Presiden mengatakan jika semua negara ASEAN segera memfasilitasi mobilitas masyarakat dengan aman, roda ekonomi bisa kembali bergerak.
"Indonesia juga telah membuka secara bertahap Bali untuk safe tourism dengan protokol kesehatan yang ketat. Indonesia membuka Bali, setelah tingkat vaksinasi Bali secara penuh telah mencapai 84,8 persen. Indonesia akan membuka secara bertahap wilayah yang lain, yang tingkat vaksinasi penuhnya melebihi 70 persen," jelasnya.
Baca juga: Presiden ajak ASEAN lakukan reformasi struktural seperti Indonesia
Baca juga: Presiden: Vaksinasi massal dan prokes upaya maksimal akhiri pandemi
Baca juga: Presiden terima surat kepercayaan sembilan duta besar negara sahabat
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021