Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan bahwa pertumbuhan industri manufaktur nonmigas yang tahun lalu sudah membaik bisa tumbuh sampai enam persen pada tahun ini.
"Tahun 2010 tumbuh 5,1 persen, melebihi target pemerintah. Tahun 2011 bisa mencapai enam persen karena persiapan pembangunan pada 2010 mulai direalisasikan pada kuartal pertama tahun ini untuk semua industri manufaktur, kebanyakan yang dari penanaman modal asing," katanya usai membuka rapat kerja Kementerian Perindustrian di Jakarta, Senin.
Harmonisasi tarif bea masuk yang sekarang sedang dilakukan pemerintah juga diharapkan bisa meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhan industri manufaktur nonmigas dalam negeri.
Menteri Perindustrian menjelaskan bahwa pemerintah sedang merevisi Peraturan Menteri Keuangan Nomor 241 tahun 2010 tentang penetapan sistem klasifikasi barang dan pembebanan tarif bea masuk atas barang impor.
"Eselon dua sedang membahas usul Kementerian Perindustrian untuk mengkaji lebih dari 270 pos tarif.... Kementerian Perindustrian akan memberikan rekomendasi mana yang harus dinaikkan atau di-nol-kan," katanya.
Pemerintah telah memiliki produk hukum mengikat dan membuat peta panduan pengembangan untuk membangkitkan kembali industri manufaktur dalam negeri.
Dalam hal ini, ia melanjutkan, pemerintah fokus pada program peningkatan daya saing industri secara bertahap menurut kelompok industri.
Sektor industri yang selama 2010-2014 menjadi fokus pengembangan, menurut dia, terdiri atas industri padat karya, industri kecil menengah, industri barang modal, industri berbasis sumber daya alam, industri dengan pertumbuhan tinggi dan industri prioritas khusus.
Pemerintah, jelas dia, menyiapkan instrumen berupa pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), insentif fiskal, pembangunan infrastruktur pendukung dan dukungan administratif untuk mendorong pertumbuhan industri manufaktur.
(M035/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011