Sutradara kondang Mexico, Alejandro Gonazales-Inarritu tahu bahwa dia berada pada posisi yang tak menguntungkan ketika pengeritik film yang menyukai dramanya "Biutiful" terus-menerus menyebutnya suram, gelap dan muram.
Semua kata sifat tersebut membuat takut distributor, terutama di Amerika Serikat, tempat sutradara itu mengatakan "setiap orang benar-benar takut terhadap film itu", yang berkisah tentang seorang pria yang sekarat dan dimainkan oleh Javier Bardem.
Diperlukan waktu empat bulan untuk menemukan satu distributor AS, tapi sekarang "Biutiful" diputar di berbagai kota besar utama. Film tersebut kini menjadi pesaing utama di ajang penghargaan Oscar untuk kategori film berbahasa asing terbaik, Ahad (27/2), yang disampaikan oleh Academy of Motion Pictures Arts and Sciences.
Sementara itu, Javier Bardem dinominasikan buat kategori aktor terbaik.
Namun sutradara "Babel" dan "21 Grams" tersebut tetap mengatakan itu "sangat berat".
Alejandro Gonzalez-Inarritu paling terkenal di antara lima sutradara yang bertemu pada Sabtu (26/2) dalam acara simposium pra-Oscar. Tapi seperti juga rekannya yang jadi nominasi lain, ia mengalami tekanan untuk membuat film yang jauh dari kenyamanan sistem studio Hollywood.
Baik karena masalah topik yang sulit dicerna maupun gara-gara anggaran yang cekak, semua sutradara itu menghadapi pertempuan berat di jalan menuju malam terbesar di Hollywood, demikian laporan wartawan Reuters Mary Milliken, yang dipantau ANTARA di Jakarta.
Drama keluarga yang aneh "Dogtooth, garapan sutradara Yunani Yorgos Lanthimos, dibuat dengan anggaran rendah yang membuat orang tertawa dan sekarang tak bisa memperoleh pendanaan negara akibat krisis utang yang merundung Yunani.
Sutradara Aljazair Rachid Bouchareb harus berjuang agar filmnya "Outside the Law" ditayangkan di Cannes akibat penentangan politik di Prancis terhadap penggambaran mengenai perjuangan kemerdekaan di Aljazair.
Susanne Bier, sutradara Denmark --yang membuat film "In a Better World" mengenai anak lelaki muda yang berjuang menghadapi gertakan dan perpecahan keluarga, memanfaatkan keterbatasan keuangannya untuk lebih memusatkan perhatian pada anak-anak lelaki tersebut.
Denis Villeuneve dari Kanada, sutradara film drama gelap "Incendies" --yang sebagian pembuatannya dilakukan di Timur Tengah, melakukan editing sebelum ia melakukan syuting dengan tujuan mengurangi kesia-siaan di lantai ruang sensor.
Tahun Paling Suram
Setiap tahun Oscar secara singkat menyoroti dunia eksotik film berbahasa asing, yang seringkali berada di luar film komersial jalur utama dan memberi produksi lezat bagi Amerika Serikat.
Tahun ini juga tak ada bedanya. Film berbahasa asing yang berusaha menarik perhatian di ajang Oscar memang suram, gelap dan muram.
Nyatanya, dari 66 film yang diajukan ke Academy itu, cuma satu bertema komedi. Pada hari film Swedia "Simple Simon" ditayangkan di hadapan komite seleksi, film tersebut disambut dengan kegembiran, tapi tak ada yang dinominasikan. "Ya ampun!"
"Yang benar-benar mengejutkan aku tahun ini ialah apa yang kami lihat pada 66 film ... keseriusan, kemuraman dan bahkan kesuraman yang tak aku ingat belakangan ini," kata produser Hollywood Mark Johnson, ketua komite "foreign language film award".
Buat Mark Johnson, kurangnya perasaan lega di dalam semua film itu mencerminkan fikiran pembuat film dan kondisi dunia.
Namun yang ada di dalam benak Alejandro Gonzalez-Inarritu adalah 75 hari terakhir sebagai manusia. Ia beruntung mendapat dukungan dana sebesar 20 juta dolar AS buat "Biutiful", ketika ekonomi masih agak suram.
"Aku memulai pengambilan gambar satu bulan sebelum ekonomi ambruk pada 2008," katanya. "Film ini takkan pernah mendapat dana lagi. Seseorang yang sekarat? Itu tak mungkin!" (C003/A011/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011