Merak (ANTARA News) - Kemacetan kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten, sejak Minggu siang hingga malam mencapai tujuh kilometer sehingga angkutan sulit bergerak menuju Dermaga satu sampai lima.
Pantauan, Minggu malam ribuan kendaraan truk yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami antrean panjang di sekitar Pelabuhan Merak sampai pintu gerbang Tol Merak.
Bahkan, kendaraan sulit bergerak menuju Dermaga Pelabuhan Merak karena padatnya angkutan truk dan bus.
Kemacetan kendaraan tersebut diperkirakan sepanjang tujuh kilometer, sehingga berdampak terhadap kerugian pengemudi yang mengangkut barang-barang bahan pokok dan buah-buhan.
"Kami sejak dua hari sampai sekarang masih mengantre di Pelabuhan Merak dan belum menyeberang," kata Anton (45) seorang pengemudi angkutan bertujuan ke Bengkulu, Minggu.
Anton mengaku, dirinya merugi apabila masih tertahan di Pelabuhan Merak karena barang yang diangkut jenis sayuran dan mudah layu juga biaya operasional membengkak.
"Saya berharap kemacetan itu bisa segera diatasi sehingga tidak merugikan pengemudi angkutan," ujarnya.
Begitu pula Soleh (50) seorang pengemudi angkutan elektronika mengaku dirinya sudah empat hari terakhir belum berangkat karena antrean kendaraan cukup panjang.
Biasanya, kata dia, kemacetan tersebut bisa diatasi petugas dan tidak berhari-hari.
Kemacetan angkutan kendaraan di Pelabuhan Merak dialami pengemudi sejak terjadi kebakaran Kapal Motor Laut Teduh 2.
"Saya merasa bingung dengan kemacetan ini karena sangat merugikan pendapatan pengemudi angkutan," ujar Soleh yang hendak menuju Medan.
Sementara itu, Yanto (50), petugas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pelabuhan Merak mengatakan, kemacetan angkutan kendaraan disebabkan banyak Kapal Ro-Ro yang tidak beroperasi karena mengalami kerusakan.
Selain itu juga adanya pemberlakuan pendataan bagi penumpang kapal dan angkutan kendaraan.
"Saya minta pengemudi angkutan truk bersabar dan mudah-mudah Senin (28/2) besok ada penambahan kapal bantuan dari Kementerian Pehubungan sehingga bisa diatasi kemacetan itu," jelasnya. (MSR/E001/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011