... Selain sebagai ajang apresiasi, BPEA juga kami rancang sebagai ajang pembelajaran dalam mengelola kinerja ekselen melalui kehadiran dan sharing dari pimpinan BUMN
Jakarta (ANTARA) - Korporasi yang memiliki kinerja berdaya saing unggul atau ekselen tidak terlepas dari sejumlah faktor kunci untuk mencapai kinerja tersebut.
Hal ini terlihat keberhasilan Indonesia Power dan PT Bukit Asam Tbk, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi, dalam meraih BUMN Performance Excellence Award (BPEA) tahun ini.
Ketua Umum Forum Ekselen BUMN (FEB) Agung Yunanto mengatakan bahwa sebagai kelanjutan dari setiap proses asesmen, FEB menggelar BPEA (BUMN Performance Excellence Award), yang merupakan ajang penghargaan kepada BUMN yang telah bekerja keras membangun daya saing melalui integrasi berbagai sistem manajemen hingga mencapai kinerja ekselen tertentu.
FEB sendiri adalah organisasi nirlaba yang memiliki misi mendorong kinerja ekselen melalui penerapan model bisnis Ekselen – Malcolm Baldridge Criteria For Performance Excellence (MBCFPE) di lingkungan BUMN.
Malcom Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) ini kemudian diadaptasi dan diadopsi oleh Kementerian BUMN pada 2021 menjadi kriteria penilaian kinerja unggul (KPKU). KPKU ini dijadikan sebagai referensi bagi setiap BUMN dalam membangun kinerja ekselennya.
Sampai dengan saat ini, FEB dengan pembinaan dari Kementrerian BUMN, telah melaksanakan BPEA pada 2017 dan 2019.
Pada 2017, merupakan BPEA pertama dan berbeda dengan penghargaan lainnya. Penghargaan BPEA adalah berupa pemberian Piagam Penghargaan atas Pencapaian Excellence Level Perusahaan, yaitu tingkat kinerja ekselen yang dicapai perusahaan sesuai hasil asesmen yang dilakukan dengan mengacu pada KPKU yang telah ditetapkan oleh Kementerian BUMN sejak 2012.
“Awarding BPEA ini juga diperuntukkan bagi 14 BUMN yang telah mengikuti proses self assessment KPKU 2020. Selain sebagai ajang apresiasi, BPEA juga kami rancang sebagai ajang pembelajaran dalam mengelola kinerja ekselen melalui kehadiran dan sharing dari pimpinan BUMN,” kata Agung.
Lalu apa yang menjadi faktor kunci utama keberhasilan penerapan KPKU oleh Indonesia Power dan Bukit Asam?
Organisasi kunci Indonesia Power terapkan KPKU
Indonesia Power menerima apresiasi dalam ajang penghargaan Business Performance Excellence Award (BPEA) 2021 kategori Emerging Industry Leader. Penghargaan ini diraih Indonesia Power berdasarkan assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) pada 2020.
Direktur SDM dan Administrasi Indonesia Power Bagus Setiawan mengatakan bahwa kategori Emerging Industry Leader merupakan demonstrasi pendekatan organisasi yang efektif dan sistematis.
Adapun faktor kunci Indonesia Power berhasil meraih penghargaan tersebut dikarenakan faktor organisasi memperlihatkan proses evaluasi dan peningkatan sistematis berbasis fakta dan pembelajaran organisasi yang menghasilkan peningkatan efektivitas dan efisiensi proses-proses utama.
Sebagai bagian dari PT PLN (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), KPKU diimplementasikan di Indonesia Power untuk untuk mencapai 5 prioritas kebijakan.
Kelima kebijakan tersebut yaitu nilai ekonomi dan sosial, inovasi model bisnis, kemajuan teknologi, peningkatan investasi serta pengembangan talenta BUMN.
Adapun 5 prioritas kebijakan tersebut merupakan salah satu strategi yang dicanangkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk menjadikan BUMN mampu berkompetisi di pasar global.
Menurut Bagus, penghargaan ini merupakan salah satu booster untuk Indonesia Power agar ke depannya lebih unggul di semua lini. Selain itu dia juga mengingatkan agar Insan Indonesia Power tidak cepat puas, namun senantiasa selalu mengevaluasi dan mengasah kompetensi.
Tantangan ke depan, kata Bagus, akan semakin menantang untuk Indonesia Power yang sekarang telah menapakkan kaki di pasar global, evaluasi dan asah kompetensi.
Bukit Asam jadikan integrasi kunci terapkan KPKU
Perusahaan energi lainnya yang berhasil meraih BUMN Performance Excellence Award (BPEA) tahun ini adalah Bukit Asam.
Selama 2021, Bukit Asam telah mendapat banyak penghargaan dari berbagai organisasi. Kali ini, anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID itu meraih tiga penghargaan sekaligus di acara BUMN Performance Excellence Award (BPEA) yang digelar pada 23 September 2021, yaitu The Best Market Growth, The Best Company Leadership, dan Industry Leader 2021.
Penghargaan The Best Company (Leadership) merupakan penghargaan yang diberikan kepada Perusahaan dengan nilai Leadership system (kriteria 1 dari KPKU) terbaik, integrase system yang baik, dan kinerja finansial yang baik.
Sedangkan penghargaan The Best Market Growth merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan dengan kinerja pelanggan & market (pasar) terbaik.
Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto mengatakan bahwa soal kondisi Bukit Asam yang tetap mencatat kinerja positif dan bahkan terus mencetak prestasi baik selama pandemi Covid-19.
Menurut dia, kunci keberhasilan kinerja Bukit Asam adalah integrasi di seluruh sektor dan juga inovasi digital, yang mendorong pegawai Bukit Asam bisa bekerja optimal selama masa pandemi. Sebagai informasi, Bukit Asam mencatatkan kinerja positif selama semester I-2021 dengan meraih laba bersih sebesar Rp1,8 triliun.
Bukit Asam menilai bahwa penghargaan-penghargaan ini merupakan hasil karya dan kinerja seluruh pegawai PTBA, yang telah giat bekerja dan memberikan yang terbaik untuk kinerja perusahaan.
“Bagi kami award adalah impact, bukan tujuan. Saya harap penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh pegawai Bukit Asam. Saya ucapkan terima kasih untuk seluruh pegawai Bukit Asam, award ini sungguh berat bagi kami. Semoga bisa terus menjadi motivasi bagi kita semua,” kata Suryo Eko.
Berdasarkan Konsep KPKU, proses bisnis yang harus dikelola oleh Korporasi dalam Rangka mencapai kinerja Ekselen adalah mencakup Kepemimpinan, Perencanaan Strategis Jangka Panjang dan Jangka Pendek, Fokus kepada Pelanggan dan Pasar, Measurement, Analysis & Knowledge Management (termasuk Digital & Business Digital Analytic), Fokus kepada Human Capital, dan Manajemen Operasional.
KPKU sendiri sebagai suatu model bisnis ekselen, menawarkan keseimbangan fokus korporasi pada proses bisnis (dengan bobot 55 persen) dan hasil bisnis (bobot 45 persen).
Baca juga: FEB: Ajang BPEA 2021 untuk bangun kinerja unggul BUMN
Baca juga: Kinerja ekselen, tak semulus di atas kertas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021