Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengenang sosok Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Muhammad Hudori, yang meninggal dunia Minggu malam (24/10), sebagai sosok pekerja keras.
"Almarhum sosok pekerja keras, tidak pernah mengeluh," kata Tjahjo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Tjahjo, yang pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri pada 2014-2019, mengenal Hudori hingga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kemendagri.
Tjahjo mengenal Hudori sebagai sosok yang loyal sehingga layak apabila Mendagri Tito Karnavian menunjuknya sebagai Sekjen Kemendagri pada 2020.
"Saya mengenal beliau sejak eselon II sampai Dirjen Bangda. Beliau sosok yang loyal dan wajar Pak Mendagri, Pak Tito, memilih beliau sebagai Sekjen Kemendagri," ujar Tjahjo.
Baca juga: Sekjen Kemendagri Muhammad Hudori meninggal dunia
Muhammad Hudori meninggal dunia di Rumah Sakit MRCC Siloam Hospital Jakarta, Minggu malam (24/10).
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Benni Irwan mengatakan Hudori memang mengalami sakit dalam beberapa waktu terakhir, namun diagnosa penyakitnya belum diketahui.
"Beberapa waktu terakhir memang beliau sakit, namun belum diketahui pasti penyakitnya. Mohon doa semoga Almarhum diampunkan dosanya," kata Benni.
Baca juga: Kemendagri minta pemda perhatikan poin krusial penyusunan APBD 2022
Muhammad Hudori dilantik Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen Kemendagri pada 23 Maret 2020, yang kemudian sebagai Sekjen Kemendagri definitif menggantikan Hadi Prabowo.
Sebelum menjadi Sekjen Kemendagri, pria kelahiran Pandeglang, 5 April 1968 tersebut pernah menjabat sebagai Dirjen Bangda (2019-2020), Direktur Kawasan, Perkotaan dan Batas Negara Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan (2018-2019), Direktur Perencanaan, Evaluasi dan Informasi Pembangunan Daerah Ditjen Bangda (2015-2018) serta Direktur Pengembangan Wilayah Ditjen Bangda (2014-2015).
Baca juga: Kemendagri apresiasi realisasi APBD 2021 sejumlah pemda
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021