Jakarta (ANTARA) - Kebakaran terjadi pada Sabtu (23/10) di peti kemas kapal kargo yang membawa bahan kimia pertambangan dari British Columbia.

Coast Guard Kanada mengatakan pihaknya sedang bekerja dengan mitranya di AS untuk menilai situasi, termasuk bahaya lingkungan.

Enam belas awak telah dievakuasi dari MV Zim Kingston, sementara lima tetap berada di kapal untuk memadamkan api, kata Coast Guard Kanada dalam pernyataan pada Sabtu (23/20).

“Tidak ada korban luka yang dilaporkan,” Danaos Shipping Co, perusahaan yang mengelola kapal peti kemas itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Minggu (24/10).

Api "tampaknya telah dipadamkan," dan perusahaan penyelamatan dan pemadam kebakaran diminta bertindak untuk memastikan kembalinya awak kapal dengan aman, kata Danaos.

Sebelumnya, badan penjaga pantai Kanada itu mengatakan ada sepuluh peti kemas terbakar dan menambahkan bahwa api terus menyebar namun kapal itu sendiri tidak terbakar.

Sementara itu, badan itu mengatakan sedang bekerja dengan mitra AS untuk melacak 40 peti kemas yang jatuh ke laut, seraya mengatakan peti-peti kemas itu menimbulkan risiko yang signifikan bagi para pelaut.

"Para pelaut disarankan untuk menjauhi area tersebut. Saat ini tidak ada risiko keselamatan bagi orang-orang di pantai, namun situasinya akan terus dipantau," kata badan itu.

Video yang diperoleh Reuters menunjukkan api menjalar ke bawah dari dek kapal ke dalam air.

Zim Kingston melaporkan pada Jumat (22/10) bahwa kapal itu mengalami cuaca buruk di sebelah barat Selat Juan de Fuca.

"Ini sangat mencemaskan. Kapal dan peti-peti kemas itu sangat dekat dengan Victoria, British Columbia, dan badai besar diperkirakan akan melanda malam ini. Kami ... khawatir ini mungkin bencana lingkungan lain," kata David Boudinot, ketua organisasi lingkungan Surfrider Foundation Canada.


Sumber: Reuters

Baca juga: Kapal perang AS terbakar di San Diego, 21 orang cedera

Baca juga: Tim penyelamat Iran evakuasi 44 kru dari dua tanker di Teluk Oman

Kebakaran kapal kontainer di lepas pantai Victoria

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021