"KBRI Tunis sejauh ini belum mendapatkan perintah mengenai pemberian beasiswa."

Kairo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Tunisia, Muhammad Ibnu Said, mengatakan bahw pihaknya belum mengetahui mahasiswa Indonesia dari Libya yang kini ditampung di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunis akan diberi beasiswa selama tiga bulan.

"KBRI Tunis sejauh ini belum mendapatkan perintah mengenai pemberian beasiswa dan penampungan mahasiswa itu di Tunis selama tiga bulan hingga mereka kembali lagi ke Libya setelah keamanan kondusif. Itu wewenang Satgas," kata Ibnu yang dihubungi ANTARA News dari Kairo, Ahad.

Ia mengatakan, semua warga negara Indonesia (WNI), termasuk mahasiswa, di Libya yang kini ditampung di KBRI Tunis akan dievakuasi ke Indonesia.

Menurut dia, KBRI sedang mengusahakan tiket untuk evakuasi semua WNI, termasuk mahasiswa, ke Indonesia.

Sebelumnya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI, Nur Hassan Wirajuda, pada Jumat (25/2) mengatakan bahwa semua mahasiswa Indonesia dari Libya akan diberi beasiswa selama tiga bulan, dan tetap ditampung di KBRI Tunis.

Jumlah mahasiswa Indonesia di Libya tercatat 150 orang, di antara sekitar 850 WNI di negara bergolak itu.

Sebanyak 253 WNI termasuk 17 mahasiswa tiba di Tunis Ahad dini hari waktu setempat setelah selama sekitar 40 jam terkatung-katung di Bandar Udara Tripoli akibat keterlambatan pesawat.

Pesawat Tunisia Air yang disewa KBRI Tunis sedianya mengangkut para WNI kloter pertama itu pada Jumat pagi, namun tertunda akibat sulitnya mendapatkan izin mendarat di Tripoli dari pihak berwenang Libya.

Jumlah semua WNI di Libya yang ditampung di Tunis kini tercatat 259 orang, enam WNI di antaranya telah tiba di Tunis terlebih dahulu menumpangi pesawat evakuasi warga Malaysia di Libya.

Disebutkan, WNI tersebut kini berada di penampungan sementara, yaitu 80 orang ditempatkan di Wisma Duta, 30 orang di KBRI, 20 orang di rumah-rumah staf KBRI dan sisanya di tampung di sebuah penginapan sederhana.

Adapun 201 karyawan PT Wijaya Karya dari 259 WNI tersebut telah mempunyai tiket yang disediakan oleh perusahaan, dan KBRI sedang mengusahakan pesawat Emirat Air untuk evakuasi mereka ke Jakarta, katanya.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Libya, Sanusi, mengatakan bahwa sebanyak 181 WNI telah terdaftar di KBRI Tripoli untuk evakuasi kloter kedua namun belum dijadwalkan keberangkatannya.
(T.M043/A035)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011