"Semua pemerintah negara yang mengadopsi ekonomi kapitalisme sudah merasakan kegagalan sistem itu."
Medan, 27/2 (ANTARA) - Tumbuh suburnya lembaga keuangan khususnya perbankan berazaskan ekonomi Islam temasuk di negara nonmuslim dipicu sudah semakin terbuktinya sistem itu lebih bagus dari kapitalisme, kata Guru Besar Universitas Trisakti, Prof Dr Sofyan S. Harahap.
"Semua pemerintah negara yang mengadopsi ekonomi kapitalisme sudah merasakan kegagalan sistem itu antara lain terjadinya krisis keuangan dan melesunya pertumbuhan ekonomi dan akhirnya merasakan ekonomi berzaskan sistem Islam lebih baik dan karena itu mereka berlomba menjalankannya," ujarnya di Medan, Minggu.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan bahkan China, menurut dia, mulai dan semakin meningkatkan pengadopsian sistem ekonomi isalma itu dan seharusnyalah Indonesia yang umat Islamnya mayoritas lebih gencar.
Dia menjelaskan, dalam menjalankan ekonomi Islam, pasar uang dan modal bukan untuk spekulasi atau meraih uang dari uang dan utang, tetapi menjadi ekuitas atau penyertaan yang akan membagi dana untung (profit), rugi (loss, pain), biaya (cost) secara bersama-sama.
Dampaknya lahir kooperasi, kolaborasi dan sinergi, jadi bukan kompetisi yang saling mematikan seperti sistem kapitalisme,
Direktur Eksekutif Islamic Banking & Finance Institute (IBFI) Universitas Trisakti itu menyebutkan, sejalan dengan terbuktinya ekonomi sistem Islam itu lebih baik dari kapitalisme, maka jumlah yang menerapkan sistem itu dipastikan akan terus bertumbuhan bahkan bisa menjadi sitem global.
"Sudah seharusnya pemerintah Indonesia juga menjalankan sistem itu ke semua kegiatan berbau ekonominya," katanya.
Indonesia, kata dia, memang sudah semakin menyadari pentingnya ssitem itu dengan adanya lahirnya peraturan tentang perbankan syariah.
Undang-undang Perbankan Syariah bersama dengan undang-undang (UU) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) bahkan juga sudah terbukti mampu membantu pemerintah mengatasi krisis ekonomi nasional.
Dia menegaskan, sistem pasar keuangan berbasis syariah banyak diadpsi karena di dalamnya bersifat universal yang berazakan keadilan, kebersamaan dan transparasi dalam upaya memberikan kemaslahatan kepada masyarakat umum.
"Ekonomi Islam adalah real based economy di mana merupakan kebalikan total dari ekonomi kapitalisme yang dibangun dengan monetary based economy," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
rasanya fakta dan dalil berbanding terbalik Prof...
Saya ingin mencoba utk menanggapi apa yg Anda komentari. Dalam ekonomi Islam dr dulu sampai sekarang memang terbukti bisa membantu pertumbuhan ekonomi dengan baik, yaitu dengan menggunakan uang DINAR (emas) dan DIRHAM (perak) bukan menggunakan uang KERTAS yg tidak bernilai.
Sistem Kapitalis menawarkan kita utk menggunakan uang KERTAS yg mengalami inflasi setiap tahunnya, tp dengan uang DINAR/DIRHAM kita tidak akan mengalami inflasi tersebut.
info: www.wakalanusantara.com