Mamuju (ANTARA News) - Investor China yang akan membangun jalur kereta api untuk menghubungkan sejumlah provinsi di Pulau Sulawesi mulai melakukan tahap pengukuran.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulbar, Harry Warga Negara, di Mamuju, Sabtu, mengatakan, investor China yang akan membangun jalur kereta api di Sulbar dan sejumlah Provinsi lainnya di pulau sulawesi mulai melakukan tahap pengukuran.
Menurut dia, pembangunan jalur kereta api tersebut segera akan direalisasikan setelah tahap pengukuran selesai dilakukan investor.
Ia mengatakan, pembangunan jalur kereta api pada tahap pertama di sulawesi akan dilakukan mulai dari Kota Makassar hingga Kota Parepare hingga kota Palopo Provinsi Sulawesi Selatan sejauh 700 kilometer.
Kemudian kata dia, pada tahap kedua nantinya, pembangunan jalur kereta api dari Parepare menuju empat Kabupaten di Provinsi Sulbar yakni Kabupaten Polman, Majene, Mamuju dan Mamuju Utara akan dibangun dengan jarak sekitar 550 kilometer.
Dan pada tahap ketiga kata dia, nantinnya akan dibangun dari Kota Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara menuju Kota Palu Sulawesi Tengah dan Manado Provinsi Sulawesi Utara dengan panjang sekitar 1.000 kilometer.
Ia mengatakan, investor China sebelum membangun jalur kereta api antara Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Provinsi Gorontalo, dan Provinsi Sulawesi Utara itu akan melakukan studi kelayakan dan kajian analisis dampak lingkungan.
"Pembangunan jalur kereta api itu oleh investor China tersebut sebagai bentuk investasi di bidang infrastruktur untuk dapat mengelola kekayaan alam disejumlah daerah di Sulawesi," katanya.
Menurut dia, pembangunan jalur kereta api di Pulau Sulawesi sudah dikoordinasikan dengan enam Gubernur pada 23 Oktober 2010 di Sulbar dan telah disepakati.
Menurut dia, dengan dibangunnya jalur kereta api, sarana transportasi darat daerah ini semakin bertambah dalam menunjang pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan menunjang akses transportasi darat masyarakat.
"Kami berharap dengan akan pembangunan jalur kereta api tersebut akan meningkatkan investasi dan ekonomi daerah ini, sehingga terus berkembang seperti dipulau Jawa," katanya. (MFH/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011