Ottawa (ANTARA News) - Kanada Sabtu juga menutup kedutaan besarnya di Libya dan mengevakuasi personil resminya dengan sebuah pesawat angkut militer, demikian menurut jurubicara Perdana Menteri Stephen Harper.
"Seperti Amerika dan lainnya, Kanada memutuskan hari ini untuk menangguhkan kehadiran diplomatiknya di Libya," kata jurubicara Dimitri Soudas dalam pesannya di Twitter, seperti dilaporkan AFP.
Sebuah pesawat militer C-17 telah meninggalkan Tripoli menuju Malta, Sabtu, membawa enam pejabat konsulat, 18 warga Kanada lainnya dan beberapa warga Inggris dan Australia, kata Soudas.
Harper mengatakan, Jumat, bahwa pemerintahnya telah membantu mengevakuasi kira-kira 200 warga Kanada dengan berbagai penerbangan dan kapal. Tapi beberapa pejabat mengatakan sebanyak 200 orang masih berusaha untuk meninggalkan Libya di tengah tindakan keras mematikan Muamar Gaddafi terhadap demonstran anti-pemerintah.
Sedikitnya 500 warga Kanada diperkirakan berada di Libya sebelum kekacauan itu awal bulan ini.
Amerika Serikat Jumat menangguhkan misi diplomatiknya di Libya, menutup kedutaan besarnya, tapi mempertahankan hubungan diplomatik terbuka, sementara Inggris juga menangguhkan operasi di kedutaan besarnya setelah semua stafnya dievakuasi dengan penerbangan yang disewa pemerintah.
Soudas mengatakan Harper telah berbicara melalui telpon dengan timpalanya dari Prancis, Francois Fillon, tapi tidak menyebutkan secara khusus isi pembicaraan mereka.
Pada Jumat, Harper minta Dewan Keamanan PBB untuk merujuk "kekejaman" yang dilakukan oleh rezim Gaddafi ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Dari Bratislava dilaporkan, Republik Ceko Sabtu meminta warganya untuk meningggalkan Libya dan mengatakan mereka telah menutup kedutaan besarnya di ibukota Tripoli ketika kekerasan di negara Afrika utara kaya minyak itu meluas.
"Situasi keamanan di Libya membingungkan dan khususnya di ibukota Tripoli berangsur-angsur memburuk," kata Kementerian Luar Negeri Ceko di laman Internetnya.
"Kementerian itu minta pada semua warganya untuk meninggalkan negara itu demi keamanan mereka sendiri," katanya, dan menambahkan bahwa mereka memperkirakan perkembangan kritis di negara itu.
Slovakia yang dekat dengan Ceko juga mengatakan mereka telah menutup sementara kedubesnya dan mengevakuaso pegawainya, kata jurubicara kemlu Lubos Schwarzbacher pada AFP. (S008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011