Benghazi (ANTARA News) - Bekas menteri kehakiman Libya Sabtu malam mengatakan suatu pemerintah sementara akan memimpin negara itu selama tiga bulan untuk mempersiapkan pemilihan.

Mustafa Abdel Jalil mengatakan pada televisi Al Jazeera dalam wawancara langsung bahwa pemerintah baru itu akan berlaku selama tiga bulan sebelum pemilihan, demikian AFP melaporkan.

Abdel Jalil berbicara dari Al-Baida, di timur Benghazi, yang telah menjadi pusat pemberontakan anti-pemerintah yang telah menyebabkan banyak kota di Libya timur melepaskan diri dari pemerintahan Muamar Gaddafi.

"Pemerintahan nasional kami memiliki tokoh-tokoh militer dan sipil. Pemerintah itu akan memimpin selama tidak lebih dari tiga bulan, dan kemudian akan ada pemilihan yang adil dan rakyat akan memilih pemimpin mereka," katanya.

Tidak jelas dengan segera apakah kota-kota lain yang membebaskan diri sendiri telah mengkoordinasikan langkah itu dengan Abdel Jalil.

Abdel Hafiz Ghoga, seorang jurubicara penyelenggara di Benghazi, Sabtu mengumumkan pembentukan dewan kota di sana, yang dapat mengirim wakil ke kota-kota lain untuk berkoordinasi dengan organisasi yang sama.

Ia menyatakan setiap koordinator dewan pada akhirnya akan menjadi anggota pemerintah sementara.

Belum ada hirarki pusat dan jelas di bagian-bagian timur Libya yang telah membebaskan dirinya. (S008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011