Sekitar 500 penumpang yang naik dua kapal itu adalah orang asing dari 25 negara yang berbeda, hampir separuh dari mereka warga Vietnam, kata Kementerian Luar Negeri Turki, demikian AFP melaporkan.
Warga Bosnia, Masedonia, Serbia, Bulgaria, Ukrana, Polandia, Suriah, Tunisia, Jordania dan Amerika Serikat juga naik feri dan fregat angkatan laut itu yang kini dalam perjalanan ke Marmaris di pantai Laut Tengah Turki.
Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu mengatakan 42 negara telah minta Turki untuk membantu memulangkan warga mereka yang terjebak dalam kekacauan berdarah yang meluas di negara Afrika utara itu, kantor berita Anatolia melaporkan.
"Upaya kami akan diteruskan dan kami akan melakukan semampu kami untuk membantu warga kami dan warga negara lain," ujar Davutoglu.
Sejak 19 Februari Turki telah mengevakuasi sekitar 14.200 warga Turki dan hampir 600 warga asing dari Libya, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menambahkan.
Ankara telah mengirim puluhan pesawat, termasuk pesawat angkut militer, dan beberapa feri, sementara juga mengangkut sejumlah warga ke Tunisia dan Mesir yang dekat dengan Libya melalui jalan dan kemudian menerbangkan pulang mereka.
Erdogan Sabtu mengatakan sekitar 30.000 warga Turki tinggal di Libya sebelum ledakan kerusuhan mematikan pekan lalu, memperbarui jumlah sebelumnya sebanyak 25.000 orang.
Sebagian besar dari mereka adalah pegawai sekitar 200 perusahaan Turki yang terlibat dalam proyek-proyek pembangunan di Libya senilai lebih dari 15 miliar dolar.
Seorang pekerja Turki tewas tertembak di tempat pembangunannya dekat Tripoli dan seorang lainnya tewas karena serangan jantung di tengah kekacauan itu. (S008/B002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011