Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik, Sabtu, di Bandung, mengatakan sudah banyak yang tertarik menanamkan modal di dua objek tersebut.
Dua objek wisata itu masuk dalam Brown book, yang artinya dari sisi perencanaan dan kesediaan lahan sudah siap serta regulasi sudah ada.
"Kami sudah ada daftar di WJIS 2021 masuk dalam brown book itu dua. Di bidang parekraf dikelola BUMD PT Jaswita itu pengembangan Ciater, ada lahan 450 hektare," kata Dedi Taufik.
Baca juga: West Java Investment Summit 2021 bukukan investasi Rp6,5 triliun
"Berikutnya pengelolaan Pasar Kreatif yang ada di Kota Bandung, Jalan Pahlawan, kurang lebih lahannya 4 hektare," lanjut dia.
Pihaknya ptimistis realisasi dua proyek itu bisa membantu pertumbuhan ekonomi Jabar secara signifikan karena potensi penyerapan sumber daya manusia (SDM) sangat tinggi, begitu pula dengan transaksi ekonomi.
"Investasi ini baik, yang di Ciater itu kurang lebih nilainya Rp1,3 triliun. Yang Pasar Kreatif juga lumayan. Sangat menjanjikan untuk pertumbuhan ekonomi Jabar ke depan di masa pandemi," kata Dedi Taufik.
Baca juga: West Java Investment Summit 2021 tawarkan 31 proyek
Dalam prosesnya banyak yang tertarik untuk menanamkan modalnya di dua proyek itu dan sebagai upaya merealisasikan rencana ini dalam ajang WJIS maka pihaknya menggandeng BUMD PT Jaswita.
"Salah satu tujuannya membuat perusahaan daerah berdaya. Saya pikir BUMD harus berdaya. Harus ada terobosan dalam investasi. Kita membuat megaproyek di Jabar. Ini yang dilakukan. Semuanya BUMD yang mulai. Wadahnya dalam WJIS," kata Dedi Taufik.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021