Pontianak (ANTARA News) - Antrean panjang kendaraan bermotor masih terlihat di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Pontianak dan sekitarnya sejak Sabtu pagi.

Di SPBU Kota Baru Jalan Prof M Yamin Pontianak Kota, antrean didominasi kendaraan roda empat hingga Pasar Kemuning yang jaraknya hampir 300 meter.

Antrean tersebut membuat kemacetan karena sebagian badan dijalankan dipenuhi kendaraan. Belum lagi di depan Pasar Kemuning merupakan sekolah yang padat aktivitas di pagi hari.

Di SPBU Jalan Teuku Umar, meski belum buka, tapi sudah terlihat antrean kendaraan roda dua maupun empat.

SPBU Sungai Pinyuh, Kabupaten Pontianak, juga dipadati warga sehingga menimbulkan kemacetan.

Di SPBU Wajok, Kabupaten Pontianak, terlihat tulisan "premium habis", sehingga pengendara membeli Pertamax Plus.

Sales Area Manajer Pertamina Kalimantan Barat Ibnu Chouldum meminta masyarakat untuk menghemat pemakaian bahan bakar minyak karena pasokan yang masih terbatas.

"Selama kapal yang tenggelam di alur Sungai Kapuas belum dievakuasi, masyarakat irit-irit pakai BBM," kata Ibnu Chouldum di Pontianak, Jumat (25/2).

Menurut dia, biasanya Pertamina mendapat pasokan dari kapal tanker dengan kapasitas 3.500 KL. Katanya, karena tenggelamnya KLM Rahmatia Sentosa, kapasitas kapal yang masuk jadi terbatas.

Ia menegaskan, stok BBM di Kalbar tetap dijaga aman selama lima hari.

Ia melanjutkan, kebijakan pembatasan pembelian premium tetap dilakukan. Untuk sepeda motor, tetap dibatasi maksimal Rp20 ribu. Sedangkan mobil maksimal Rp100 rb.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011