"Pemerintah pusat menyiapkan 99 koperasi di seluruh Indonesia untuk menjad ikon atau koperasi yang terbesar dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi negara," kata Mentri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, saat berkunjung di Sulbar, Jumat.
Mentri Koperasi dan UKM didampingi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pusat, Anindya Bakrie, pengamat ekonomi politik, Prof Dr Budi Santoso, dan Sekretaris Ekonomi Nasional Indonesia, Afiliani.
Mereka diterima Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh didampingi Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan, Ketua Kadin Sulbar Harry Warga Negara, dan sejumlah pejabat pemerintah di Sulbar, beserta ratusan pelaku koperasi dan UKM di Sulbar.
Kunjungan Menteri dan rombongan itu untuk menghadiri acara peluncuran gerakan kewirausahaan koperasi dan UKM serta dialog ekonomi kewirausahaan.
Menteri mengatakan, 99 ikon koperasi di Indonesia yang dibangun pemerintah itu terdapat tiga diantaranya memiliki aset hingga Rp1,8 triliun, salah satunya koperasi terdapat di Kota Jakarta.
"Sebanyak 99 ikon koperasi di negara ini akan menjadi induk dari seluruh koperasi untuk menjadi benteng ekonomi negara dalam rangka mempercepat pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai yakni hingga 7,7 persen tahun 2014," katanya.
Menurut dia, perkembangan koperasi di Indonesia telah signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi bangsa dan hingga saat ini karena sudah terdapat sekitar 177.483 unit koperasi di Indonesia.
"Koperasi di Indonesia yang mencapai sekitar 177.483 unit tumbuh dan berkembang setelah dua tahun terakhir karena bertambah sekitar 21.000 unit, itu semua berkat kerja keras yang dilakukan pemerintah," katanya.
Menurut dia, koperasi di Indonesia sangat penting membangun ekonomi negara karena membangun ekonomi dengan sistem koperasi sangat cocok dengan budaya negara kita yang mengandalkan sistem kepercayaan dan tekad besar membangun ekonomi.
Ia meminta manajemen koperasi yang ada didaerah dikelola secara profesional dan jangan hanya mengurusi masalah simpan pinjam saja tetapi menjadi koperasi yang menciptakan konglomerasi atau memiliki nilai jual untuk mencari keuntungan.
"Saya tidak ingin koperasi hanya berfungsi diakhir bulan karena proses simpan pinjam, tetapi jauh dari itu koperasi juga harus berfungsi untuk mengejar keuntungan atau menjadi koperasi konglomerasi," katanya.
Supaya, lanjut Menteri, seluruh koperasi di Indonesia dapat tumbuh berkembang dan ikon koperasi jumlahnya bertambah karena telah besar dan ekonomi negara kita bisa tumbuh terus menerus dari koperasi. (MFH/F003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011