London (ANTARA News) - Pasar-pasar saham utama Eropa ditutup lebih tinggi pada Jumat waktu setempat, dalam sebuah `technical rebound` didorong oleh angka kepercayaan konsumen Amerika Serikat yang lebih baik dari yang diperkirakan setelah penurunan berkelanjutan karena kekhawatiran atas situasi yang memburuk di Libya.
Dealer mengatakan berbalik naik tidak mengherankan setelah seminggu sulit ketika harga minyak melonjak didorong oleh keresahan yang berkembang di Libya dan di Tengah Timur, memicu kekhawatiran inflasi akan naik tajam dan mengirim investor mencariinvestasi yang aman, demikian AFP melaporkan.
Ambil untung (profit taking) mempertahankan harga minyak berada di tertinggi mereka, memungkinkan beberapa ketenangan kembali ke pasar bahkan tampaknya ada sebuah risiko tumbuhnya perang saudara di Libya karena pemimpin Moamer Khadafi bersumpah lagi untuk berjuang sampai akhir.
Dolar juga di bawah tekanan, berbalik menguat pada Jumat karena kepercayaan konsumen AS meningkat pada Februari, ukuran kunci bagi prospek ekonomi, membantu mengimbangi data yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan pada tiga bulan terakhir 2010.
Di London, indeks FTSE 100 dari saham-saham terkemuka naik 1,37 persen menjadi 6.001,20 poin. Di Paris, indeks CAC 40 meningkat 1,51 persen menjadi 4.0760,38 poin dan di Frankfurt indeks DAX bertambah 0,77 persen menjadi 7.185,17 poin.
Di New York, indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average juga lebih tinggi, bertambah 0,24 persen pada sekitar 17.00 GMT, sedangkan indeks komposit saham teknologi Nasdaq naik 0,96 persen.
Kimberly DuBord dari Briefing.com mengatakan perspektif pasar telah bergeser kembali ke Amerika Serikat setelah beberapa hari melemah terkait dengan penyakit menular pro-demokrasi yang menyebar ke seluruh dunia Arab.
"Melemahnya harga minyak membantu untuk kembali fokus terhadap sentimen pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung, yang digabungkan dengan sektor korporasi yang sehat dan valuasi yang menarik, terus menggarisbawahi minat investor dalam saham," kata DuBord.
Ada "sebuah reaksi sederhana" revisi ke arah penurunan untuk pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal terakhir 2010, analis Charles Schwab mengatakan dalam sebuah catatan klien.
Ekonomi AS tumbuh 2,8 persen, jauh di bawah perkiraan awal sebesar 3,2 persen pada kuartal keempat karena pengeluaran pemerintah yang lebih rendah dan persediaan investasi mengekang pemulihan.
Namun, sebuah laporan yang kuat pada kepercayaan konsumen dari Universitas Michigan, dengan angka tertinggi sejak Januari 2008, membantu memulihkan momentum.
Di London, analis GFT, David Morrison mengatakan investor melakukan aksi buru saham murah (bargain-hunting) setelah penurunan awal pekan ini "tapi masih ada banyak kekhawatiran, dengan kemungkinan kerusuhan sipil semakin tersebar luas ke Timur Tengah.
"Setiap kenaikan harga minyak lebih lanjut akan membebani ekuitas, tapi mengingatkan kembali bahwa pada tingkat saat ini sudah menjadi hambatan serius pada pertumbuhan," tambah Morrison.
London berhasil berakhir di wilayah positif meski angka pertumbuhan kuartal keempat lemah dan sebuah kesalahan teknis mencegah perdagangan di pagi hari.
Di Paris, Frank Wattecant, dealer di Global Equities, mengatakan secara keseluruhan hasil baik perusahaan "membantu kepercayaan di pasar."
Di pasar valuta asing, euro jatuh ke 1,3756 dolar di akhir perdagangan London dari 1,3797 dolar di New York pada akhir Kamis, sementara dolar sedikit melemah menjadi 81,74 yen dari 81,91 yen.
Emas berlanjut mendekati rekor tertinggi di atas 1.400 dolar tetapi pada hari ini turun menjadi 1.402,50 dolar per troy ons dari 1.411,50 dolar pada Kamis.
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April berada di 111,57 dolar per barel di akhir perdagangan, sedangkan kontrak New York untuk April berada di 97,24 dolar, jauh di atas seminggu tetapi turun dari tertinggi yang terlihat pada Kamis. (A026/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011