Jakarta (ANTARA) - Aktor populer Korea Selatan Hwang Jung-min disandera dan para penyekap meminta tebusan uang dalam 24 jam bila dia ingin dibebaskan dengan kondisi selamat.

Insiden ini terjadi setelah ia menghadiri pemutaran film perdananya yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan. Padahal keesokan harinya dia harus menghadiri sebuah wawancara.

Baca juga: "Seobok", menyusuri makna hidup dari klon yang tak bisa mati

Itu adalah cuplikan adegan di dalam film "Hostage: Missing Celebrity", di mana aktor Hwang Jung-min memerankan dirinya sendiri.

Film lantas berlanjut menceritakan kejadian selama penyekapan di mana sang aktor tak dibiarkan bernapas lega. Dia diserang lewat kata-kata kasar dan dipukuli hingga wajahnya memar dan sekujur tubuhnya dibanjiri oleh keringat.

Dalam kondisi itu, Hwang Jung-min masih sempat mengira dirinya menjadi korban prank dari para pegiat konten di YouTube.

Dia baru sadar anggapannya keliru saat salah satu orang dari geng penculik memperlihatkan video seorang korban yang berada dalam kondisi menggenaskan.

Tak jauh dari titik Jung-min disekap, ada sosok wanita yang diikat kedua tangannya. Bibir dan pipinya terluka, sementara rambutnya berantakan.

Dia disekap lebih awal ketimbang Jung-min dan tak punya uang untuk menebus dirinya. Sang wanita mengaku baru saja diterima kerja setelah berkali-kali gagal dalam wawancara perekrutan karyawan baru.

Jung-min sebenarnya setuju memberi uang tebusan. Tapi itu tak berarti melepaskannya dari hantaman tinju dan ancaman.

Baca juga: "June & Kopi", kisah hangat persahabatan manusia dan anjing

Aktor Korea Selatan Hwang Jung-min dalam "Hostage: Missing Celebrity" (instagram.com/itsnew_movie)

Belum lagi ulah salah satu antek penculik yang mengaku penggemar. Dia meminta Jung-min berakting di tengah rasa sakit dan lelahnya karena dipukuli.

Kesepakatan awalnya, ketika Jung-mik sudah memberikan uang tebusan, maka dia bisa bebas. Tapi kenyataannya tak semudah itu. Dusta dan salah paham mengacaukan segalanya.

Jung-min yang mengaku mengalami masalah jantung juga berulah. Tapi ini setidaknya bisa membuatnya bebas sementara waktu, walau harus kembali terluka.
Secercah harapan bisa lari sempat hadir walau akhirnya sirna.

Baca juga: "He's All That" upaya sia-sia bangkitkan kenangan film 90-an

Lelah karena gagal melarikan diri, Jung-min berbagi kisah menyedihkan dengan sang wanita. Aktor pemeran tokoh Seo Do-cheol dalam film "Veteran" itu mengatakan pengalaman karirnya yang pernah disepelekan orang karena wajahnya pas-pasan.

Lalu di mana para polisi? Mereka semula tak tahu soal hilangnya Jung-min karena tak ada laporan tentang itu. Hingg akhirnya sebuah pengakuan tak terduga seorang tersangka kasus kejahatan, menguak segalanya.

Awak media yang bertugas di kantor polisi lalu mengabarkannya ke seluruh negeri dan gegerlah para penduduk Korea Selatan. Upaya penyelamatan Jung-min pun dimulai. Tapi ini tak berarti semudah itu menemukan sang aktor.

Selama durasi 1 jam 34 menit, sutradara Pil Gam-Sung akan memperlihatkan pada Anda bagaimana awalnya modus para penculik mendekati calon korbannnya.

Makian alias kata-kata kasar dan aksi brutal yang disertai lumuran darah akan mewarnai sebagian adegan. Belum lagi ada konten seksual yang menjadi penambah warna dalam cerita.

Walau akhirnya berita penculikan seorang selebritas ternama tersebar ke seluruh negeri, Gam-sung memperlihatkan sebesar dan sekuat apa usaha para penjahat menginginkan uang Jung-min serta pesan mereka.

Para penjahat juga dilekatkan dengan tipe karakter menyebalkan yang cenderung membuat darah Anda mendidih melihat tingkah polah mereka.

Di sisi lain, penderitaan dan upaya pelarian Jung-min juga layak mendapat sorotan. Seperti dalam film-film yang dibintanginya, kali ini Jung-min juga total memerankan tokoh dengan nama dan profesi sama seperti dirinya.

Aksi laga dan ekspresi wajah penuh emosi melengkapi penampilan aktor kelahiran 1 September 51 tahun silam itu. Tapi jangan berharap dia akan tampil persis dalam film bergenre aksi yang lainnya semisal "Deliver us From Evil".

Jung-min diposisikan sebagai korban penculikan yang berjuang menyelamatkan dirinya bahkan walau dengan cara ekstrem, bukan sebagai petarung, jagoan apalagi pembunuh. Kendati begitu, aksinya tak akan terlalu mengecewakan.

Baca juga: Film "Selesai" dan dinamika kepuasan pengalaman sinematik

Poster film "Hostage: Missing Celebrity" (instagram.com/itsnew_movie)

Dalam sebuah wawancara yang salah satunya dipublikasikan The Korea Herald, Jung-min mengatakan tidak merasa tertekan memainkan karakter dirinya sendiri. Dia justru menikmatinya dan berpendapat penonton akan menganggap situasi di film lebih nyata.

Menurut dia, menjadi hal yang menarik bisa membaca tentang penculikannya sendiri dalam naskah.

“Saya pikir penonton akan bingung, bertanya-tanya sejauh mana film itu dokumenter atau cerita fiksi. Hal ini membuat saya penasaran dan ingin membuat film tersebut,” kata dia.

Bagi Jung-min, sulit untuk memainkan karakter Hwang Jung-min yang agak mencerminkan dirinya sendiri.

"Saya tidak yakin berapa banyak dari diri saya yang harus saya masukkan ke dalam karakter. Saya banyak berdiskusi dengan sutradara," tutur dia.

Terkait alasan pemilihan Jung-min sebagai aktor utama dalam film, sutradara mengatakan karena Jung-min sosok yang tepat.

Dalam film, dia berada dalam situasi yang ekstrim. Dia diculik dan mengalami beragam emosi seperti ketakutan, kecemasan dan merasa situasinya tidak adil.

Alasan lainnya karena dialog Jung-min yang dikenal luas dari film-film sebelumnya menjadi rujukan dalam film ini.

"Hostage: Missing Celebrity" atau dikenal dengan nama Injil di Korea Selatan juga dibintangi aktor Lee Ho-jung, Jae Bum Kim, Ryu Kyung-soo sebagai tokoh-tokoh antagonis serta dan Lee Yoo-mi dan Park Sung-woong.

Film ini dijadwalkan tayang di bioskop CGV Indonesia mulai 27 Oktober mendatang atau berselang sekitar dua bulan setelah penayangan di negeri asalnya pada 18 Agustus lalu.

Baca juga: "Stand by Me Doraemon 2", petualangan Nobita menjelajahi waktu

Baca juga: "Nomadland", menyelami sisi lain pengembara modern

Baca juga: "Dear Imamku" rangkum perjalanan hijrah yang tak mudah

Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021