Itu memang kita perkirakan semester pertama ini akan tembus 100 miliar dolar AS, namun jangan terlalu cepat
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan bahwa cadangan devisa hingga akhir tahun ini diperkirakan bisa mencapai 120 miliar dolar AS.
"Iya, perhitungan kita akhir tahun memang akan bergerak antara 110-120 miliar dolar AS," kata Gubernur BI Darmin Nasution ketika ditemui di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, sekarang cadangan devisa Indonesia berada dalam posisi 98 miliar dolar AS, namun diperkirakan baru mencapai angka 100 miliar dolar AS pada semester pertama 2011.
"Itu memang kita perkirakan semester pertama ini akan tembus 100 miliar dolar AS, namun jangan terlalu cepat," ujarnya.
Darmin mengatakan cadangan devisa Indonesia sekarang sudah cukup kuat untuk menahan apabila terjadi pembalikan modal asing besar-besaran (sudden reversal).
"Sebetulnya kita sudah coba menghitung berapakah cadangan devisa yang lebih-kurang, karena tidak ada rumusnya yang bisa menghitung benar-benar pas. Tapi lebih-kurang-pas itu sebenarnya 90 miliar dolar AS ," ujarnya.
Sementara Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Fitch dapat membuat arus modal ke Indonesia semakin deras.
"Perbaikan grade itu akan membuat capital inflow ke Indonesia semakin deras, kalau masuknya dalam bentuk portofolio, kita harus cermati juga,"ujarnya.
Apalagi 2011 dana-dana yang mengalir masuk ke emerging market, tadinya kira-kira 800 miliar dolar AS, sekarang itu kita perkirakan sampai 900 miliar dolar AS, jadi akan meningkat terus," tambahnya.
Ia mengatakan, apabila arus modal tersebut tidak dikelola dengan baik, maka risikonya akan terjadi pembalikan modal secara tiba-tiba dan akan merugikan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
"Kita musti mengelola dengan baik ekonomi Indonesia, supaya kalau ada dana masuk ke Indonesia bisa digunakan dengan baik, dan sebaliknya jangan kaget, kalau terjadi pembalikan yang dapat merugikan Indonesia," ujar Menkeu.
(S034/B008/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011