Kairo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Libya, Sanusi, mengatakan Warga Negara Indonesia (WNI) dievakuasi ke Tunis, Tunisia, akibat situasi keamanan yang semakin memburuk di negara itu.
"Sebanyak 260 WNI sedang menuju ke Bandar Udara Tripoli untuk kloter pertama ke Tunis dengan penerbangan Tunisia Air dan dari sana akan dibagi-bagi untuk ikut penerbangan komersial ke Jakarta," kata Sanusi yang dihubungi ANTARA dari Kairo, Jumat.
Kloter pertama diutamakan untuk perempuan, anak-anak dan orang terlantar seperti tenaga kerja wanita (TKW) bermasalah yang ditampung di KBRI, di samping 20 mahasiswa, katanya.
Sanusi mengatakan, seratus mahasiswa RI di Libya yang belum dievakuasi dalam keadaan aman karena mereka tinggal di asrama universitas setempat. KBRI siap setiap waktu untuk mengevakuasi mereka jika keadaan darurat.
Jumlah WNI di Libya tercatat sekitar 850 orang dengan 500 orang diantaranya bekerja di sektor formal yang direkrut perusahaan konstruksi, PT Wijaya Karya untuk pembuatan jalan raya dan jembatan di negara Arab kaya minyak di Afrika Utara itu.
Di samping itu terdapat pula sekitar 130 mahasiswa, 50 orang tenaga kerja wanita (WNI) serta staf KBRI dan keluarganya.
Menurut Dubes Sanusi, PT Wijaya Karya akan menyewa sendiri pesawat untuk mengungsikan tenaga kerja asal Indonesia itu ke Jakarta.
Adapun kloter kedua sementara sedang didata dan akan diputuskan untuk evakuasi selanjutnya, kata Sanusi.
Dia mengungkapkan, KBRI Tripoli mendapat perintah evakuasi WNI dari Menlu Marty Natalegawa Kamis kemarin (24/2). (*)
M043
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011