"Dengan rasa hormat dan rasa menghargai, saya tidak bisa menjadi Ketum DMI. Saya tidak memiliki kapasitas untuk memimpin DMI," kata Prabowo dalam sambutannya saat meresmikan renovasi Kantor DMI di Komplek Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat.
Menurut dia, DMI merupakan lembaga besar, yang membina sekitar 750 ribu masjid yang ada di Indonesia, sehingga dirinya tidak layak untuk memimpin DMI.
"Saya juga bukan seorang Ustadz. Saya takut disuruh mengisi ceramah," katanya dihadapan pengurus DMI.
Prabowo yang menjabat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengaku merasa terhormat dicalonkan sebagai Ketum DMI oleh Ketum Tarmizi Taher, namun dirinya merasa tidak pantas untuk menjabat itu.
"Saya sempat kaget ketika pak Tarmizi bilang saya akan dicalonkan menjadi Ketum DMI," katanya
Prabowo menyatakan dirinya akan merasa terhormat jika masuk dalam Dewan Pakar DMI. Alasannya, mantan Danjen Kopassus itu mengaku lebih ahli dalam mengurus bidang strategis, ekonomi dan politik.
"Saya percaya DMI bisa mengayomi dan membimbing umat Islam meraih lebih baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sebagai umat mayoritas wajib memajukan kesejahteraan masyarakat dan umatnya," papar purnawirawan jenderal bintang tiga, yang juga pernah menjabat sebagai Pangkostrad itu.
Ia juga mengharapkan Islam sebagai umat mayoritas tetap menjaga toleransi dan kerukunan antar agama.
"Mari kita lihat dan ambil pelajaran, dari konflik tindak kekerasan, dimana masyarakat yang menderita dan tidak ada manfaatnya," katanya.
Ketua Umum DMI, Tarmizi Taher, mengatakan, dicalonkannya Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum DMI periode 2011-2016 berdasarkan hasil keputusan bersama pengurus DMI.
"Kebanyakan pengurus DMI menginginkan Prabowo menjadi Ketum DMI. Saya tidak memaksa Prabowo untuk menjadi Ketum, tapi ini merupakan keputusan bersama," katanya.
Prabowo yang merupakan salah satu penyumbang dalam renovasi kantor DMI ini menandatangani prasasti penanda selesainya renovasi kantor DMI.
Dalam acara syukuran selesainya renovasi ini, juga dibagikan 300 paket bantuan sosial yang dubagikan kepada berbagai organisasi Islam yang berkegiatan di kompleks Masjid Istiqlal seperti Badan Pengelolaan Masjid, Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia, dan organisasi lainnya.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011