Ini pembelajaran politik yang luar biasa. Salah satunya adalah bahwa dalam politik itu tak ada lawan dan kawan abadi, yang ada adalah kepentingan
Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Nurhayati Ali Assegaf menyatakan yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mengambil sikap terkait kurang solidnya parpol koalisi pendukung pemerintahan saat pengambilan keputusan terhadap usul hak angket perpajakan.
"Saya yakin Presiden akan ambil langkah yang diperlukan," katanya kepada pers di Jakarta, Jumat menanggapi sikap parpol koalisi yang tidak solid dalam pengambilan keputusan terhadap usul penggunaan hak angket.
Partai Golkar dan PKS merupakan partai koalisi yang bersikap sama dengan oposisi PDIP mendukung hak angket mafia perpajakan. Namun, di pihak oposisi juga terjadi perubahan sikap politik ketika Gerindra menolak usul hak angket itu.
Nuryahati tidak bisa merinci sikap yang mungkin akan diambil Presiden menyikapi tidak solidnya sikap politik partai-partai koalisi. Yang bisa dipastikan adalah Presiden sebagai ketua koalisi pada saatnya tentu akan mengambil langkah menyikapi hal itu.
Dari perkembangan politik saat pengambilan keputusan terkait hak angket perpajakan, menurut dia, diperoleh pembelajaran politik yang sangat berharga.
"Ini pembelajaran politik yang luar biasa. Salah satunya adalah bahwa dalam politik itu tak ada lawan dan kawan abadi, yang ada adalah kepentingan," katanya.
Dia mengimbau parpol pendukung koalisi konsisten. "Kita pegang kesepakatan, itu yang harus kita pahami," katanya.
Dia mengatakan, kalau merasa tidak cocok sebaiknya ambil keputusan untuk keluar dari koalisi. "Kalau sudah gak senang dan gak cocok ya cabut, mundur saja. Lha bagaimana kalau jadinya seperti duri dalam daging," katanya.
Dia mengatakan, angket mafia perpajakan itu berlandaskan pada kasus Gayus Tambunan. Sebaiknya, proses hukum atas kasus itu yang harus didorong, bukan justru politisasi hukum dengan menarik ke parlemen dengan hak angket.
"Itu yang tidak saya mengerti, kenapa ranah hukum ditarik ke ranah politik. Gayus Tambunan itu `kan sedang diproses hukum. Itu yang harus didorong," katanya.
(S023/B013)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011