Ponorogo (ANTARA News) - Sejumlah arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Trowulan meneliti situs berbentuk "patirtan" atau bersuci, yang diduga peninggalan kerajaan Mataram kuno di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Kamis.
Para ahli benda-benda bersejarah yang didatangkan pihak Dinas Pariwisata Ponorogo itu sempat melakukan pengamatan dan pengidentifikasian situs patirtan beserta dua buah arca yang ditempatkan di rumah menyerupai candi kecil.
"Situs ini diperkirakan peninggalan kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-10 masehi atau pada era Mpu Sendok di Jawa Timur," kata salah satu anggota tim arkeologi BP3 Trowulan, Danang Wahyu Utomo.
Dua situs berbentuk patung prajurit yang ditemukan di dekat patirtan diidentifikasi sebagai arca Gupala dan arca Agesti. Dugaan itu didasari pada karakteristik kendi kamandalu yang berada dalam pegangan tangan kiri arca.
"Kemungkinan tempat ini dulu digunakan untuk ritual atau beribadah, hal itu berdasarkan adanya arca Agesti yang merupakan penjelmaan Dewa Siwa," terangnya.
Khusus mengenai tahun pembuatan, Danang mengaku belum bisa memastikan. Hal itu dikarenakan pihaknya sama sekali tidak menemukan adanya tulisan yang menunjuk pada tahun pembangunan situs bersejarah tersebut.
Lebih lanjut dia menjelaskan, gorong-gorong yang terbuat dari batu bata di dekat patirtan berfungsi mengalirkan air yang berasal dari mata air menuju kolam.
Keberadaan gorong-gorong itu dimaksudkan untuk mengalirkan air dari mata air ke kolam yang jaraknya cukup jauh.
"Kami belum mengetahui apa filosofinya. Hasil penelitian ini baru awal dan masih akan dipelajari lebih lanjut," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Ponorogo, Gunardi, mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelamatan dan pelestarian atas temuan situs bersejarah yang diberi nama "Sendang Beji" tersebut.
Untuk itu, Pemkab Ponorogo akan bekerja sama dengan pihak BP3 Trowulan. "Mudah-mudahan situs ini bisa menjadi objek wisata yang menarik," katanya.
Situs bersejarah berbentuk patirtan dan beberapa arca di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo ditemukan sekitar pertengahan Februari lalu.
Menurut pengakuan sejumlah warga, penemuan tersebut berawal dari mimpi seorang aparat desa yang diminta untuk menggali sebuah kubangan lumpur di dekat sungai desa.
Setelah digali, ternyata sebuah pemandian yang terbuat dari batu bata berukuran besar
dengan luas sekitar 100 meter lengkap bersama tempat penampungan air dan beberapa fasilitas lainnya. Tak hanya itu, warga setempat juga menemukan dua buah arca dan sebuah candi kecil.
"Warga sini merawat sebisanya, untuk pemeliharaan dan penelitian lebih lanjut tentu kami berharap ada peran dari pemerintah daerah," kata Sudarto, perangkat desa setempat. (SAS*M038/M008/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011