Mamuju (ANTARA News)- Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mengaku prihatin atas kekerasan yang terjadi atas nama agama di sejumlah daerah di tanah air.
"Kekerasan atas nama agama kerap kali melanda seluruh wilayah di tanah air. PMII sangat prihatin dengan kejadian itu," kata Koordinator wilayah Sulawesi Selatan dan Barat Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Abdul Basir Laupe dalam acara prakongres PMII ke XVII yang digelar di Hotel Maleo, Mamuju, Kamis.
Acara itu dihadiri Wakil Gubernur Sulbar, Amri Sanusi, dan sekitar 800 orang kader PMII seluruh wilayah Pulau Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku.
Ia mengatakan, kekerasan atas nama agama itu dianggapnya sebagai sesuatu yang jauh dari nilai-nilai Islam karena Islam menjadikan agama sebagai rahmatal lil alamin atau rahmat bagi sekalian alam yang tidak membolehkan terjadinya kekerasan.
Karena itu ia mengatakan, PMII sebagai wadah bagi mahasiswa Islam di Indonesia akan membentengi negara ini dari segala bentuk kekerasan yang terjadi atas nama agama dan akan tetap memperjuangkan kedamaian kemakmuran dan keadilan di muka bumi ini.
"Bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang sejak terbentuknya olehnya itu negara ini harus dijaga dan didamaikan demi kemakmuran keadilan dan kesejahteraan rakyat, sehingga negara ini harus jauh dari segala bentuk kekerasan atas nama agama,"katanya.
Menurut dia, apabila kekerasan masih terjadi maka negara ini tidak akan pernah damai dan dapat mengancam persatuan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang seharusnya dijaga dan dipertahankan.
Ia mengatakan, PMII sebagai sebagai wadah berkumpulnya mahasiswa Islam di Indonesia juga akan memperkuat diri dengan melakukan konsolidasi ditingkatan kepengurusan yang ada di seluruh Indonesia untuk membangun masa depan Indonesia dimasa mendatang tanpa kekerasan kemiskinan dan kebodohan dan tetap dalam bingkai NKRI.
"Melalui prakongres yang digelar PMII di Mamuju akan dijadikan sebagai momentum awal untuk menggiatkan diri untuk membangun bangsa ini disegala lini agar lebih baik dimasa mendatang agar lebih maju dan berkembang dan jauh dari segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan,"ujarnya. (MFH/Y006/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011