Ambon (ANTARA) - Angka kasus penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kota Ambon, Provinsi Maluku, dalam empat tahun terakhir (2018 hingga Juni 2021) tercatat sebanyak 190 kasus.

"Selama empat tahun terakhir ini kasus terbaru penularan HIV di Kota Ambon yang terdata dari layanan, Puskesmas dan rumah sakit ada 190 kasus, ini belum terhitung dengan yang sudah ada sebelumnya," kata Manajer Program Komisi Penaggulangan Aids (KPA) Provinsi Maluku, Chris Hutubessy di Ambon, Jumat.

Baca juga: Denpasar-AHF tandatangani kerja sama perawatan ODHA

Ia mengatakan dari 190 kasus penularan HIV yang terjadi di Kota Ambon pada 2018 hingga Juni 2021, terbanyak berada di Kecamatan Nusaniwe, yakni 79 kasus yang jika dirunut 34 kasus HIV ditemukan pada 2018, kemudian menurun menjadi 19 kasus pada 2019, 15 kasus pada 2020 dan 11 kasus pada Januari-Juni 2021.

Berada di urutan kedua terbanyak adalah Kecamatan Sirimau sebesar 64 kasus, disusul Kecamatan Baguala 38 kasus, kemudian Kecamatan Teluk Ambon sebesar delapan kasus dan Kecamatan Leitimur Selatan hanya satu kasus.

Baca juga: ODHA menerima jatah obat hingga tiga bulan selama pandemi

Kecilnya angka penularan HIV, kata Chris, bukan karena kasus HIV menurun tapi banyak yang tidak terlapor. Karena ibarat gunung es, kasus HIV/Aids yang tercatat hanya bagian atasnya sedangkan yang di bawah belum terdata, sehingga program penjangkauan kepada penderita harus digencarkan lagi.

"Tahun 2020 dan 2021 cenderung menurun karena fokus Dinas Kesehatan teralihkan oleh kasus COVID-19, sehingga program-program penjangkauan cenderung tidak berjalan maksimal seperti biasanya," ucap dia.

Baca juga: Ratusan narapidana Lapas Madiun jalani tes deteksi HIV/AIDS

Dikatakannya terdapat 22 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang tersebar di Kota Ambon, dan semuanya telah dilengkapi dengan layanan voluntary counseling and testing (VCT). Tes ini merupakan rangkaian pemeriksaan, termasuk tes darah untuk mengetahui apakah seseorang positif atau negatif tertular HIV.

Dari 22 Puskesmas yang ada, dua di antaranya yakni Puskesmas Waihaong di Kecamatan Nusaniwe dan Puskesmas Karang Panjang di Kecamatan Sirimau telah dikembangkan menjadi layanan perawatan, dukungan, pengobatan (PDP) HIV/Aids.

"Untuk rumah sakit rujukan bagi penderita HIV/Aids di Maluku saat ini RSUD dr M Haulussy dan RS Sumber Hidup. Kami sementara mengusahakan juga agar RSUP Leimena bisa menjadi salah satu rumah sakit rujukan," kata Chris Hutubessy.

Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021