Jakarta (ANTARA News) - Antrian dan kemacetan panjang kendaraan menuju Merak, Banten, yang terjadi sejak 11 Februari silam bisa diatasi jika operator ferry mengatur jadwal perawatan atau docking kapal dengan baik.
Demikian salah satu poin diskusi bertema "Kebijakan Pelayanan dan Peningkatan Keselamatan Penyebrangan Lintas Merak-Bakauheni" yang diselenggarakan Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementrian Perhubungan, di Jakarta, Kamis.
"Jika operator bisa menetapkan jadwal perawatan dengan teratur maka ketersediaan ferry yang handal bisa terjamin," kata Arif Eko K., Manajer Senior Teknik Pelabuhan PT Indonesia Ferry yang hadir sebagai salah satu pembicara dalam diskusi itu.
Menurut Arif, dari 33 ferry yang melayani rute Merak - Bakauheni hanya 22 unit yang siap melaut dan hanya 17 unit yang handal untuk digunakan. Beberapa kapal memang dilaporkan sedang menjalani perawatan atau naik dock.
Sementara Badan Litbang Kementrian Perhubungan dalam pemaparannya mengatakan, kemacetan di Merak disebabkan selain jumlah kapal yang minim, juga adanya pendataan penumpang oleh petugas pelabuhan.
"Antrean disebabkan adanya pendataan penumpang yang menggunakan kendaraan bermotor oleh petugas administrator pelabuhan dan jumlah kapal minim, yakni 16 sampai 18 kapal," jelas Mulyahadi, peneliti bidang transportasi darat keahlian Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan.
Pendataan penumpang itu dilakukan untuk mencegah adanya penumpang yang tidak terdaftar dalam manifest kapal.
Selain pengaturan jadwal perawatan, diskusi itu juga menyoroti permasalahan fasilitas parkir di Pelabuhan Merak yang minim, kesiapan infrastruktur dermaga, lalu lintas jalan raya, dan jumlah serta kedisiplinan petugas.
(ANT)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011