Jakarta (ANTARA News) - Bisnis elpiji nonsubsidi diperkirakan akan merugi Rp2,3 triliun pada 2011, demikian Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis.
Karen mengatakan, kerugian ini turun dibandingkan 2010 yang rugi Rp3,2 triliun, sementara tahun ini target penjualan turun menjadi 900.000 metrik ton dari 2010 yang 1,127 juta metrik ton.
Bisnis elpiji nonsubsidi Pertamina meliputi kemasan 12 kg, 50 kg, dan curah, sedangkan subsidi adalah pada tabung 3 kg.
Karen juga mengatakan, pada 2011, bisnis bahan bakar minyak bersubsidi akan mendapat laba Rp800 miliar setelah sebelumnya selalu merugi.
Pada 2010, Pertamina merugi hingga Rp2,5 triliun.
Sebaliknya, pada 2011 ini bisnis elpiji subsidi akan mendapat keuntungan Rp1,3 triliun.
Jadi, secara total bisnis subsidi 2011 diperkirakan meraih laba Rp2,1 triliun dari sebelumnya pada 2010 merugi Rp800 miliar, katanya.
Pada 2011, Pertamina menargetkan laba bersih Rp17,7 triliun atau naik dibandingkan 2010 yang Rp15,829 triliun, kemudian pendapatan usaha 2011 diperkirakan Rp456,51 triliun atau naik dari 2010 yang Rp444,855 triliun.
Produksi minyak 2011 ditargetkan 208.100 barel per hari atau naik 190.700 barel per hari pada 2010.
Sedang, produksi gas 2011 ditargetkan 1.520 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) atau naik dibandingkan 2010 sebesar 1.458,6 MMSCFD.
Pertamina juga menargetkan pengeluaran investasi 2011 mencapai Rp37,1 triliun atau naik dibandingkan 2010 yang Rp19,9 triliun. (*)
K007/R010
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011