Saya waktu kejadian menonton dari atas sepeda motor dan tiba-tiba ada benturan keras di belakang kepala saya. Ketika saya pegang ternyata sudah banyak darah
Kampar (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya empat warga terluka, dua diantaranya terkena peluru polisi dalam penyerangan massa ke kantor Polsek Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.
Sebelumnya, Kapolda Riau Brigjen Pol Suaedi Husin mengklaim tak ada korban dalam insiden tersebut.
Berdasarkan penelusuran ANTARA, hingga Kamis dini hari, dua korban yang terluka tembak bernama Andri Syahputra dan Idris. Korban pertama kini terkulai lemah akibat luka tembakan di belakang kepalanya.
"Saya waktu kejadian menonton dari atas sepeda motor dan tiba-tiba ada benturan keras di belakang kepala saya. Ketika saya pegang ternyata sudah banyak darah," kata Andri ketika ditemui di rumahnya di Dusun I Desa Rana, Kecamatan Kampar.
Orang tua korban, Sudirman, mengatakan anaknya terkena peluru nyasar yang ditembakan petugas polisi untuk membubarkan massa. Setelah diperiksa tim medis RSUD Bangkinang, Andri diketahui terkena peluru karet.
"Polisi waktu itu sangat beringas, banyak suara tembakan sudah tak terhitung lagi. Tentara yang ada di lokasi sudah mengingatkan mereka jangan menembak masyarakat, tapi situasi sudah tak bisa dikendalikan," kata Sudirman.
Ia mengatakan akan menuntut polisi untuk bertanggung jawab dan membayar ganti rugi akibat luka yang diderita anaknya."Saya takut luka dibelakang kepalanya itu berpengaruh ke otak," katanya.
Menurut dia, satu korban luka tembak lainnya, Idris, masih dirawat di RSUD Bangkinang. Korban terluka di telapak tangan kanannya.
"Telapak tangannya terkena tembakan tapi tak tembus ke belakang. Idris juga tak ikut kerusuhan tapi jadi korban peluru nyasar," katanya.
Selain itu, ada dua korban lainnya yang luka robek akibat tersayat pecahan kaca. Mereka bernama Doris dan Ipat. Kemungkinan besar masih ada korban luka lainnya yang belum teridentifikasi.
"Pecahan kaca bertebangan dari arah Polsek. Banyak mengenai warga," katanya.
Massa yang jumlahnya ratusan menyerang kantor Polsek Kampar dengan lemparan batu pada Rabu (23/2) malam.
Kapolda Riau Brigjen Pol Suaedi Husin menyatakan insiden penyerangan itu diduga akibat personelnya salah menangkap warga dalam kasus judi togel.
Buntut insiden penyerangan itu, ia mengatakan polisi telah menahan empat warga yang terlibat aksi pengrusakan itu. Namun, ia mengklaim tidak ada korban dalam insiden itu.
"Tidak ada korban luka, apalagi meninggal dunia," kata Kapolda saat meninjau lokasi kejadian, Rabu (23/2) malam.
Berdasarkan informasi, ketegangan terjadi akibat polisi salah menangkap dan menganiaya Zulkifli (27) karena dinilai melawan saat proses penangkapan. Korban menderita luka cukup parah hingga harus dirawat di RSUD Bangkinang, Kampar.
Warga setempat langsung melakukan aksi protes pada Rabu siang dan minta pertanggungjawaban dari polisi. Aksi warga makin beringas sekitar pukul 19.00WIB ketika massa menghujani batu ke kantor Polsek.
(F012/M019)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011