Trade Expo Indonesia merupakan momentum untuk menunjukkan kesiapan dan kemampuan Indonesia akan menyelenggarakan pameran/expo yang bertaraf internasional yang dilaksanakan dengan cara inovatif dan melalui pemanfaatan teknologi digital

Jakarta (ANTARA) - Acara pembukaan Trade Expo Indonesia Digital Edition 2021 (TEI DE 2021) di Osaka, Jepang, menjadi ajang promosi berbagai kuliner Tanah Air, termasuk komoditas yang siap diekspor seperti tempe dan produk minuman herbal.

Trade Expo Indonesia merupakan momentum untuk menunjukkan kesiapan dan kemampuan Indonesia akan menyelenggarakan pameran/expo yang bertaraf internasional yang dilaksanakan dengan cara inovatif dan melalui pemanfaatan teknologi digital,” kata Konsul Jenderal RI Osaka, Diana ES Sutikno dalam sambutannya di TEI DE 2021, seperti dikutip dalam keterangan tertulis KJRI Osaka yang diterima di Jakarta, Kamis.

Momentum gelaran TEI DE 2021 di juga digunakan sebagai wadah diplomasi dan perdagangan, serta seni budaya dengan para Konsul Jenderal negara-negara sahabat sebagai mitra kerja KJRI Osaka.



Baca juga: Indonesia tawarkan tiga proyek investasi sektor energi dalam IJBF

Acara yang mengangkat tema “Reviving Global Trade” dan berlangsung dari 21 Oktober hingga 4 November itu diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya untuk menghidupkan kembali perdagangan global, yang sempat mengalami kelesuan akibat pandemi COVID-19.

Pembukaan acara tersebut dilakukan dalam jamuan makan siang yang menyajikan berbagai kuliner khas Indonesia serta pertunjukan seni budaya.

Berbagai produk makanan dan minuman Indonesia dengan kualitas ekspor seperti permen kopi, biskuit, jamu, dan berbagai jenis keripik juga turut dipamerkan dalam gelaran itu.


Baca juga: Pebisnis Hokkaido diajak manfaatkan kemudahan investasi Indonesia

“Kami sengaja menghadirkan produk-produk unggulan Indonesia tersebut sebagai upaya diplomasi kuliner from farm to table, yang telah membukukan nilai ekspor Indonesia ke Jepang pada tahun 2020 sebesar 304 juta dolar AS dan secara keseluruhan total ekspor Indonesia ke Jepang mencapai 13,66 miliar dolar AS,” kata Diana.

Selain itu, para tamu yang hadir juga berkesempatan untuk mencicipi kopi dan coklay yang diracik oleh ahli yang merupakan salah satu importir dan distributor, sreta peracik kopi dan coklat Indonesia di Jepang, Yasogawa dari Jalak Coffee.


Baca juga: Indonesia dan Jepang perpanjang perjanjian pertukaran mata uang

Bahan baku kopi dan coklat dipilih dari biji kopi berkualitas asal Sulawesi dan Jawa Barat serta coklat jenis Crillo dari Jawa Timur.

KJRI Osaka menjelaskan pula kesiapan Indonesia dalam melaksanakan hubungan perdagangan di era normal baru, dengan dibukanya kembali Bali untuk kegiatan pariwisata secara bertahap dan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Para perwakilan negara asing yang hadir dalam acara itu termasuk para konsul jenderal dari sejumlah negara ASEAN di Kansai, yakni Konjen Filipina, Thailand, dan Vietnam, serta perwakilan negara-negara Eropa seperti Inggris dan Jerman.


Baca juga: Indonesia dorong pembentukan komisi dagang bersama dengan Mesir

Baca juga: KBRI Beijing hadirkan Sinovac dan Huawei pada Forbis Indonesia-China

Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021