Kota Gaza (ANTARA News/AFP) - Sebelas orang Palestina cedera, dua dalam keadaan kritis, ketika tank Israel melepaskan tembakan ke arah sekelompok pejuang di sebelah timur Kota Gaza, Rabu, kata seorang juru bicara pelayanan darurat.
Dalam insiden terpisah, dua orang Palestina cedera ketika pasukan Israel melepaskan tembakan ke arah orang-orang yang sedang mengumpulkan batu kerikil di sebelah utara kota Beit Lahiya dekat perbatasan Gaza-Israel.
"Sebelas orang Palestina cedera oleh peluru tank di sebuah daerah sebelah timur Kota Gaza. Dua dari mereka dalam kondisi kritis," kata Adham Abu Selmiya, juru bicara dinas pelayanan darurat yang dioperasikan Hamas, kepada AFP, dengan menambahkan bahwa mereka telah dibawa ke rumah sakit Shifa di kota itu.
Tiga dari mereka yang terluka adalah gerilyawan dari Brigade Al-Quds, sayap bersenjata gerakan Jihad Islam, demikian sebuah pernyataan dari kelompok itu.
"Tiga pejuang kami cedera ketika menembakkan dua mortir ke arah tank Israel yang beroperasi di dalam perbatasan (Gaza)," kata pernyataan itu.
Militer Israel mengatakan, pasukan melepaskan tembakan setelah diserang.
Setelah peristiwa itu, Brigade Al-Quds menyatakan menembakkan tiga mortir ke Israel, dengan sasaran Kibbutz Nahal Oz, sebelah timur Kota Gaza. Militer mengkonfirmasi mortir-mortir itu jatuh di daerah tersebut, namun tidak ada korban.
Radio pemerintah Israel mengatakan, salah satu mortir itu menghantam sebuah lapangan sepak-bola.
Israel meluncurkan perang 22 hari di Jalur Gaza dua tahun lalu dengan tujuan menghentikan serangan-serangan roket dan mortir yang hampir setiap hari ke negara Yahudi tersebut.
Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer.
Jalur Gaza, kawasan pesisir yang padat penduduk, diblokade oleh Israel dan Mesir setelah Hamas berkuasa hampir tiga tahun lalu.
Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza hampir dua tahun lalu dengan dalih untuk menghentikan penembakan roket yang hampir setiap hari ke wilayah negara Yahudi tersebut.
Perang di dan sekitar Gaza meletus lagi setelah gencatan senjata enam bulan berakhir pada 19 Desember 2008.
Israel membalas penembakan roket pejuang Palestina ke negara Yahudi tersebut dengan melancarkan gempuran udara besar-besaran dan serangan darat ke Gaza dalam perang tidak sebanding yang mendapat kecaman dan kutukan dari berbagai penjuru dunia.
Operasi "Cast Lead" Israel itu, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang Palestina yang mencakup ratusan warga sipil dan menghancurkan sejumlah besar daerah di jalur pesisir tersebut, diklaim bertujuan mengakhiri penembakan roket dari Gaza. Tiga-belas warga Israel, sepuluh dari mereka prajurit, tewas selama perang itu.
Proses perdamaian Timur Tengah macet sejak konflik itu, dan Jalur Gaza yang dikuasai Hamas masih tetap diblokade oleh Israel.
Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.
Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas.
Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris.(*)
(ANT/M014)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011