Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memindahkan Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) ke gedung genomik di kawasan Cibinong Science Center di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
"Eijkman fokus ke riset kesehatan berbasis molekuler, sehingga sangat sesuai di Cibinong Science Center, karena tidak perlu membangun semuanya dari nol," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Handoko menuturkan pemindahan PRBME itu tidak akan banyak mengganggu efektivitas kinerja para peneliti karena dilakukan secara bertahap laboratorium per laboratorium.
Baca juga: WASCOVE Eijkman raih top 5 replikasi inovasi pelayanan publik terpuji
"Saat ini gedung belum siap ditempati, karena listrik belum masuk. Tetapi, pemindahan laboratorium sudah akan dimulai sampai Desember 2021 secara bertahap," ujar Handoko.
Handoko menuturkan konsep seluruh laboratorium yang baru dibangun di BRIN adalah open space berbasis klaster fungsi, dan dikelola secara terpusat dan tersedia sebagai platform terbuka untuk semua pihak, termasuk industri. Sedangkan tempat kerja periset dalam bentuk co-working space.
Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman yang semula bernama Lembaga Biologi Molekuler Eijkman diintegrasikan ke dalam BRIN, dan segera dipindahkan secara bertahap ke gedung genomik sampai Desember 2021.
PRBME direncanakan menempati sebagian gedung genomik yang baru selesai dibangun pada Oktober 2021.
Handoko menuturkan sejak 2020 sudah direncanakan pemindahan Eijkman ke lokasi lain. "Setelah kami lakukan evaluasi, khususnya melihat sisi efisiensi, kami putuskan untuk memindahkan lokasi PRBME ke kawasan riset sains kehidupan di Cibinong Science Center,” ujarnya.
Baca juga: Kasad beri dukungan untuk LBM Eijkman
Baca juga: Eijkman ingatkan protokol kesehatan dan vaksinasi jalan berdampingan
Sebagai informasi, gedung yang ditempati Eijkman saat ini secara kepemilikan merupakan aset yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan.
Terkait itu, Handoko mengatakan pihak Kementerian Kesehatan telah menyampaikan pemberitahuan sejak beberapa tahun lalu, bahwa aset tersebut akan dimanfaatkan oleh Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Oleh karenanya, BRIN akan mengembalikan aset tersebut ke RSCM, kecuali sebagian gedung depan akan dipertahankan untuk riset berbasis layanan terkait genomik, sekaligus mengabadikan gedung Eijkman sebagai warisan sejarah. "Tetapi, ini masih harus dibahas dengan pihak Kementerian Kesehatan," kata Handoko.
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021