Pejabat itu mengatakan bahwa ia telah menawarkan untuk membawa Al Jazeera, jaringan televisi yang berbasis di Qatar, ke wilayah yang dilaporkan telah dibom pasukan keamanan guna mengonfirmasi kebenaran tentang kabar tersebut, namun Al Jazeera menolak tawaran itu.
"Kemudian Duta Besar Qatar meninggalkan negara ini," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya kepada televisi pemerintah.
Sebelumnya pada minggu ini, Al Jazeera mengatakan bahwa dinas intelijen Libya merupakan dalang di balik insiden terganggunya sinyal siaran televisi itu di sebagian besar wilayah Libya.
(Uu.KR-PPT/M014)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011