"Jangan tinggalkan Islam jika ingin berdemokrasi."
Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), H. Suryadharma Ali, menyatakan bahwa dewasa ini banyak pihak yang menginginkan partai berlambang Kabah itu menanggalkan Islam sebagai asas.

"Islam tetap menjadi pegangan PPP, meski banyak pandangan yang mengingginkan agar PPP menanggalkan Islam sebagai asas partai," ujarnya sesaat sebelum membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP VI Riau, di Pekanbaru, Rabu.

Dia menegaskan, partai berlambang Kabah itu tidak akan goyah dengan berbagai pandangan dari pengamat dan lembaga survei yang menyatakan partai yang berasaskan agama tidak akan dipilih dalam Pemilu 2014.

Pandangan itu, menurut dia, adalah sesat. Jika terjadi penurunan dalam perolehan suara PPP di pemilu 2009, karena para pemimpin partai yang didominasi warna hijau tua itu belum mengimplementasikan ajaran Islam dalam kehidupan.

Walhasil dengan sikap konsisten itu, puluhan kiai dari pimpinan pondok pesantren di Jawa Timur beberapa waktu lalu telah beralih ke PPP dan langkah itu diikuti kiai dari pondok pesantren di Jawa Tengah, Jawa Barat dan provinsi lain.

"Karena itu, saya katakan, jangan tinggalkan Islam jika ingin berdemokrasi, sebab ada yang meninggalkan Islam hanya ingin bergaul di tatanan internasional, padahal Islam telah mengatur berbagai perbedaan itu, baik agama, suku bangsa dan seterusnya," jelasnya.

Suryadharma Ali berharap, PPP ke depan bisa menjadi partai dakwah yang berperan mengisi kekosongan informasi Agama Islam di tengah masyarakat dan bersama menuju kondisi beragama yang lebih baik lagi.

"Berkembangnya aliran sesat di tengah masyarakat dewasa ini, karena adanya kekosongan informasi mengenai ajaran Islam. Oleh sebab itu, kita harus bisa mengambil peranan itu dengan menjadi partai dakwah," jelasnya.

Melalui arah kebijakan partai itu, Suryadharma berharap PPP di Riau bisa berkembang dengan meraih simpati 89 persen dari 5,5 juta jiwa penduduk di provinsi itu untuk meningkatkan perolehan suara pada pemilu 2014.

Sementara itu, Ketua PPP Riau, H. Rusli Effendi, dalam sambutannya menyatakan, pada pemilu legislatif 2009, raihan suara partai berlambang Kabah itu mengalami penurunan dibandingkan dengan Pemilu 2004.

"Pemilu 2009, suara PPP di Riau turun yang ditandai dengan berkurangnya perolehan kursi legislatif di DPRD Provinsi Riau dari tujuh menjadi enam kursi, kemudian DPRD kabupaten/kota dari 55 menjadi 45 kursi," jelasnya.

Sebelumnya, Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Miftachul Akhyar, mengaku dirinya tertarik dengan PPP bukan karena ada kepentingan politik secara pribadi, tapi karena PPP memiliki komitmen untuk mengembangkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah secara politik.
(T.M046/E011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011