Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandarlampung menggandeng Institut Teknologi Sumatera (Itera) untuk mempercantik hingga mengelola sampah yang kerap menjadi masalah di kota ini.
"Saya harap sinergi yang akan dilakukan pemkot bersama itera dapat mempercantik dan memperindah Kota Bandarlampung," kata Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, di Bandarlampung, Kamis.
Apalagi, lanjut dia, pada tahun 2022, Bandarlampung akan menjadi tuan rumah pertemuan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang menghadirkan seluruh wali kota se Indonesia.
Baca juga: Itera buka Prodi Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu pertama di Indonesia
Selain itu, Wali Kota Bandarlampung itu juga mengatakan pihaknya juga mempercayakan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) kota kepada Itera.
"Kami berharap Bandarlampung bisa menjadi kota percontohan bagi yang datang. Semoga Itera bisa merancang Kota Bandarlampung menjadi cantik sehingga setiap mata memandang adalah keindahan," kata dia.
Oleh sebab itu, ia pun berharap sebagai institut teknologi, Itera dapat mendukung sistem teknologi informasi di Bandarlampung hingga bisa baik secara nasional bahkan internasional.
Wali Kota Bandarlampung, itu juga membahas permasalahan sampah di kota ini dan berharap dapat diselesaikan dengan teknologi pengolahan sampah yang dibuat Itera
"Kolaborasi Itera dan pemkot ini untuk masyarakat Bandarlampung, yang mudah-mudahan dapat menjadi wajah Provinsi Lampung yang terbaik," ujar Eva Dwiana.
Sementara itu, Rektor Itera Prof. Mitra Djamal menyampaikan, tim Itera telah merumuskan tiga hal penting yang akan dilakukan di Kota Bandarlampung, yakni memperindah kota, mengatasi masalah sampah, dan mendukung layanan informasi.
"Itera telah merancang penataan kota, mulai dari gerbang masuk, hingga pusat kota mulai dari penataan pedestrian, bus kota, monumen yang menjadi ikon, hingga menampilkan aksen seni lewat beragam mural," kata dia.
Baca juga: Sarana Jaya gunakan teknologi ramah lingkungan untuk kelola sampah
Kemudian, Itera juga akan merancang beberapa segmen dengan mencontoh konsep jalan-jalan nasional hingga internasional yang sudah dikenal, seperti segmen Jl. Z.A. Pagar Alam dengan preseden atau mencontoh konsep Jl. Boulevard Palem Raya, Kota Tangerang, Jl. Teuku umar (Preseden Orchard Road, Singapura), dan Jl. Jendral Sudirman -Taman Gajah (Preseden: Taman KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia).
Selain itu, lanjut dia, Itera juga akan menerapkan teknologi Manajemen Sampah Zero (Masaro), dalam mengolah sampah di Bandarlampung hingga lebih memiliki nilai tambah.
“Sekarang konsep pengolahan sampah menjadi bernilai ekonomi. Kami melihat pasar-pasar seperti Pasar Pasirgintung dengan potensi sampah mencapai 11 ton, perlu menerapkan pengolahan sampah dengan sistem Masaro, sehingga bisa lebih bernilai ekonomi,” ujar Rektor.
Ia mengatakan dengan teknologi Masaro yang dirancang Itera, sampah organik akan diolah menjadi pupuk cair, sementara sampah non organik akan diolah dengan alat pembakar, hingga dapat menghasilkan beberapa produk seperti pengawet kayu, pestisida organik, dan media tanam.
"Terakhir, UPT TIK Itera juga akan mendampingi pemkot dalam pengembangan akses layanan informasi publik yang terintegrasi. Beberapa aplikasi yang memudahkan layanan informasi akan dirancang bersama, sehingga layanan publik Bandar Lampung dapat diakses hanya dari smart phone," kata dia.
Baca juga: Pemprov DKI targetkan 1.369 RW kelola sampah mandiri mulai Oktober
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021