Kairo (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Para menteri baru dalam pemerintahan Mesir diambil sumpahnya pada Selasa di hadapan ketua Majelis Agung Angkatan Bersenjata Hussein Tantawi, menurut laporan TV negara setempat.

Perombakan pertama kabinet setelah Majelis Agung Angkatan Bersenjata mengambil alih tanggungjawab pengelolaan negara selama transisi enam bulan itu menyingkirkan tokoh-tokoh penting Partai Demokrat Nasional (NDP), tetapi memasukkan anggota oposisi dari Partai Wafd El sebagai menteri pariwisata.

Kabinet baru terdiri dari kementerian riset ilmiah, imigrasi dan tenaga kerja, komunikasi, kesehatan, minyak bumi, solidaritas sosial, perdagangan dan industri, pariwisata dan budaya.

Sementara itu seorang jaksa Mesir telah memerintahkan penahanan kepala Otoritas Pembangunan Industri untuk diperiksa, pejabat terakhir yang akan memikul tanggung jawab setelah demonstrasi mempertanyakan pejabat yang menghamburkan kekayaan rakyat.

Amr Assal, kepala otoritas itu, akan ditahan selama 15 hari, dengan tuduhan bahwa ia telah memberi izin tanpa kelayakan sah pada Ezz Steel untuk sebuah pabrik di Ain el-Sokhna di dekat Laut Merah, kata surat kabar negara Al Ahram, Selasa.

Tuduhan terhadap Assal itu mengatakan ia telah menghamburkan 670 juta pound Mesir (114 juta dolar) kekayaan rakyat dalam pemberian izinnya pada Ahmed Ezz, seorang pemimpin senior partai pimpinan mantan presiden Hosni Mubarak dan pemimpin Ezz Steel.

Ezz sendiri yang telah ditahan juga sedang menunggu pengadilan karena diduga memboroskan dana publik. Perusahaannya mengatakan pekan lalu bahwa ia telah membantah keras tuduhan itu dan pemeriksaannya adalah masalah pribadi yang tidak akan mempengaruhi operasi perusahaan.

Assal tidak bisa dihubungi dengan segera untuk dimintai komentar.

Mesir Senin merujuk bekas menteri dalam negeri dan bekas menteri pariwisata ke pengadilan pidana, menurut kantor berita resmi MENA.
(Uu.H-AK/B002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011