Surabaya (ANTARA News) - Puluhan siswa SD mengajak agar masyarakat menonton film-film daerah yang menggunakan Bahasa Jawa. Hal ini diungkapkan dengan bentuk aksi simpatik siswa SD Bright Kiddie 3 Surabaya menanggapi rencana penarikan pajak lebih tinggi oleh pemerintah terhadap film impor.
"Anak-anak kami ajarkan dan membiasakan agar menonton film daerah yang merupakan asli Indonesia. Makanya para siswa mengajak masyarakat untuk mencintai film daerah," ujar Ketua Pelaksana Kegiatan yang juga salah satu staf pengajar, Liana, kepada wartawan di sela kunjungan siswa ke kantor redaksi Majalah "Penjebar Semangat", Jalan Bubutan, Selasa.
Dengan membawa replika televisi dan kamera, puluhan siswa beradegan mengajak belajar menulis menggunakan Bahasa Jawa. Dikatakan Liana, aksi itu juga dilakukan memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional, yang jatuh setiap 21 Februari.
"Bahasa Ibu kita sekarang kan Bahasa jawa. Jadi kami mempopulerkan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari yang tidak boleh dilupakan," tutur Liana.
Sementara, kedatangannya ke kantor Panjebar Semangat, karena menganggap media massa tersebut adalah majalah berbahasa Jawa tertua di Indonesia. Selain melihat proses kerja, para siswa mengajak masyarakat ikut melestarikan Bahasa Jawa.
Mereka diterima langsung oleh pemimpin redaksi, Mochtar, dan salah seorang staf redaksi Wijoto Hardjo. Dengan menggunakan Bahasa Jawa, keduanya menerangkan bagaimana kinerja atau proses kerja di dalam majalah Panjebar Semangat.(*)
(T.KR-MSW/C004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011