Surabaya (ANTARA News)- Humas DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur Arie RangkutyIa menyatakan publik Nahdlatul Ulama (NU) adalah yang bisa menilai sikap PKB kepada NU dan sikap pimpinan NU yang meminggirkan PKB dengan lebih memihak Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Pada saatnya, Fraksi PKB DPR RI dan DPRD Jatim akan mengumumkan secara terbuka tentang bantuan apa saja yang sudah disalurkan kepada NU secara kelembagaan dan basis NU di pesantren," kata Ari Rangkuti pada seminar memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-88 NU yang digelar PWNU Jawa Timur di Surabaya, Selasa.
Seminar itu juga menampilkan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, fungsionaris PPP KH Noer Iskandar SQ, Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj, Ketua Umum FPI Habib Rizieq, dan mantan Panglima Laskar Jihad ustadz Ja`far Umar Thalib itu.
Arie Rangkuty menyatakan pihaknya akan tetap mengawal program yang memihak kepentingan warga NU, meski PKB tidak diundang dalam seminar itu.
Ketika dikonfirmasi ANTARA mengenai protes PKB yang menilai pimpinan NU memberi panggung" kepada PPP dalam seminar, Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah membantah anggapan PKB itu.
"Sekarang ada 34 parpol, kalau diundang semuanya tentu tidak cukup seminar sehari, karena itu kami mengundang empat partai dengan kriteria yakni partai penguasa (Demokrat), partai sekuler (Golkar), partai nasional (PDIP), dan partai Islam (PPP)," katanya.
Menurut pengasuh Pesantren Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo itu, parpol Islam hanya PPP dan PKS, karena itu pihaknya memilih PPP, sedangkan PKB adalah parpol Islam nasionalis.
"Selain itu, PKB sendiri ada tiga partai yakni PKB Muhaimin, PKB Gus Dur, dan PKNU, sehingga kami sulit mengundang salah satu di antara ketiganya, karena nanti dianggap memihak si A dan mengabaikan si B," katanya.
Namun, pihaknya juga mengundang parpol lain seperti PKS, PKB, PKNU dan sebagainya sebagai peserta aktif. "Itulah pertimbangan kami, semoga mereka mengerti," katanya.(*)
E011/S019
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011