"Teguran Presiden itu bukan kepada saya semata-mata."

Bogor (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, mengatakan bahwa proses pembangunan atau konstruksi transportasi massal (Mass Rapid Transit/MRT) di ibukota negara akan dimulai akhir 2011 atau awal 2012.

"Tentu kita berharap ini bisa selesai akhir tahun, dan tahun konstruksinya bisa kita mulai paling akhir tahun atau permulaan tahun depan," kata Fauzi Bowo di sela-sela rapat kerja pemerintah di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa.

Fauzi Bowo menjelaskan, yang dimaksud dengan proses tender adalah seluruh rangkaian tahap awal pembangunan MRT, mulai dari persiapan dokumen, seleksi rekanan, dan pengumuman pemenang tender.

Dia memperkirakan, proses seleksi rekanan akan berlangsung hingga pertengahan 2011. Setelah itu, panitia akan menentukan pemenang tender yang melaksanakan proyek tersebut.

Fauzi Bowo berharap, proses tender bisa berjalan lancar, sehingga proyek pembangunan MRT bisa dilakukan pada akhir 2011 atau awal 2012. Pembangunan tahap I proyek tersebut diperkirakan selesai pada 2016.

Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga sedang menyiapkan berbagai infrastruktur pendukung MRT, termasuk menggusur Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada akhir 2011 untuk dijadikan stasiun pusat dan depo alat transportasi massal tersebut.

Penggusuran Stadion Lebak Bulus dilakukan setelah lokasi baru pengganti stadion telah ditentukan.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang mengkaji tiga lokasi yang akan dipilih sebagai pengganti Stadion Lebak Bulus, yaitu dua lokasi di persimpangan Jalan TB Simatupang dan satu lokasi di Jalan Ampera, Jakarta Selatan.

Stadion pengganti tersebut akan mulai dibangun pada 2013 setelah pembebasan lahan yang dilakukan pada 2012. Pemprov DKI menganggarkan dana pada APBD 2012 untuk membangun stadion pengganti seluas 4,4 hektare yang akan selesai pada 2015.

Fauzi Bowo secara khusus menegaskan tidak pernah merasa ditegur oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kerja di Istana Bogor.

Seperti diberitakan, presiden sempat mempertanyakan komitmen berbagai pihak dalam pembangunan.

"Saya sudah kenyang dengan banyak komitmen. Komitmen membangun transportasi di Jakarta, infrastruktur di DKI, luar biasa banyaknya 10 tahun ini, hanya pepesan kosong tidak jalan. Barangkali di daerah juga begitu. Stop seperti itu," kata Presiden saat membuka rapat kerja tersebut.

Fauzi Bowo mengatakan, pernyataan presiden itu tidak secara khusus ditujukan kepada Pemprov DKI Jakarta, melainkan kepada semua daerah di Indonesia.

"Teguran Presiden itu bukan diarahkan kepada saya semata-mata, tapi kepada kita semua. Dan saya sambut baik himbauan itu karena ini adalah dorongan kepada seluruh jajaran pemerintah daerah untuk berhati-hati dan lebih selektif untuk memilih investor," kata Fauzi Bowo.

Dia menegaskan, investasi swasta sangat berperan dalam pembangunan di daerah. Khusus untuk DKI Jakarta, katanya, investasi swasta bisa mencapai 85 persen dari total kebutuhan investasi sejumlah proyek.

Fauzi Bowo menyebut salah satu proyek yang terhambat adalah pembangunan "monorail". Menurut dia, pembangunan proyek tersebut terhambat karena pihak swasta yang menjadi rekanan tidak mampu memenuhi kewajiban.
(T.F008/A041/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011