Jakarta (ANTARA) - Keleluasaan pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelola urusan rumah tangga wilayahnya sendiri sudah selayaknya dimanfaatkan sebagai peluang untuk menggali unggulan daerah yang bisa menjadi motor penggerak perekonomian.
Apalagi di tengah pandemi COVID-19, kebangkitan perekonomian menjadi rumus wajib untuk mengembalikan kehidupan yang layak bagi masyarakat di daerah-daerah.
Hal itulah yang memang menjadi fokus perhatian Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dalam upaya menggerakkan ekonomi daerah di tengah situasi pandemi. Apkasi salah satunya dengan menggelar Apkasi Otonomi Expo 2021 untuk menggali dan mengoptimalkan peluang ekspor produk-produk unggulan daerah.
Upaya itu mendapatkan apresiasi tersendiri dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong inisiatif Apkasi untuk segera menggerakkan perekonomian di daerah melalui expo. Presiden setuju bahwa perdagangan, turisme, dan investasi harus mulai digerakkan, jangan sampai terlambat tetapi dengan catatan kesehatan tetap nomor satu.
Jokowi menambahkan perekonomian perlu diaktifkan dengan tetap waspada terhadap masalah kesehatan, disiplin protokol, dan juga vaksinasi yang harus cepat dilanjutkan.
Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, tercatat vaksinasi di Indonesia sudah mencakup 171 juta dosis dan target sampai di akhir Desember 2021 minimal telah mencapai 270 juta dosis.
Maka untuk mencapai target itu, banyak pekerjaan rumah dalam dua bulan lebih ini yang harus dilakukan, utamanya berkaitan dengan vaksin dan pentingnya dukungan Apkasi dalam pelaksanaan vaksinasi di daerah.
Terlebih bahwa ancaman pandemi belum sepenuhnya teratasi ditambah saat ini ketika semua aturan pengetatan sudah mulai dilonggarkan termasuk misalnya sekolah mulai pembelajaran tatap, maka kontrol di lapangan harus terus dilakukan.
Jokowi juga menyampaikan beberapa negara lain sempat merangkak naik kasus COVID-19 saat dimulai pembelajaran tatap muka di sekolah dan Jokowi tidak ingin hal itu terjadi di tanah air. Untuk itu Presiden Jokowi meminta daerah memastikan kesiapan obat dan kesiapan Rumah Sakit.
Di luar itu semua, Indonesia memang sudah saatnya mulai mengaktifkan kegiatan ekonominya dan selalu siaga menghadapi semua hal yang tidak pasti.
Sebab dunia global sekarang ini sedang dalam fase penuh dengan keragu-raguan, penuh dengan ketidakpastian, penuh dengan kompleksitas masalah yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
“Akhir-akhir ini mulai terjadi di beberapa negara, di Eropa, di China terjadi krisis energi yang semuanya tidak terduga-duga,” kata Presiden Jokowi.
Produk Unggulan
Presiden Jokowi mengakui dengan adanya krisis energi di berbagai negara di dunia, Indonesia termasuk yang diuntungkan karena harga komoditas naik sehingga daerah yang memiliki kelapa sawit, batubara, nikel, tembaga, semuanya bisa bergembira karena ekonomi di daerah penghasil komoditas akan merangkak naik.
Potensi inilah yang harus menjadi peluang untuk memperkuat industri dalam negeri dan jangan sampai pasar yang besar ini justru diambil oleh negara lain.
Maka dari itu saat ini perlu untuk dilakukan upaya perkuatan perdagangan antardaerah, antarkabupaten, antarprovinsi, dan antarpulau yang sebaiknya juga fokus pada produk unggulan setiap daerah dan saling menopang dengan daerah lain.
Jokowi mengaku sangat merasa perlu menekankan hal ini karena masyarakat kerap kali mudah latah, ketika harga karet naik misalnya maka semua akan menanam karet. Lalu saat sawit ramai maka semua menanam sawit.
Oleh katena itu, daerah harus fokus pada produk unggulannya karena ketidakpastian yang terjadi. “Sekali lagi setiap daerah harus fokus pada produk unggulannya sehingga bisa saling menopang, bisa saling mengisi, bisa saling melengkapi dalam value chain nasional,” kata Jokowi.
Oleh karena itu, penyelenggaraan Otonomi Expo 2021 diharapkan menjadi ajang untuk saling tahu, saling bekerja sama, memperkuat kerja sama perdagangan antardaerah, sekaligus juga memperkuat ekspor ke negara-negara lain, termasuk perluasan pasar-pasar ekspor baru.
Di samping itu juga jangan sampai melupakan pasar dalam negeri yang sangat potensial dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta jiwa dan kelas menengah yang bertumbuh sangat pesat.
Pertumbuhan ekspor
Tercatat nilai ekspor Indonesia selama periode Januari hingga Agustus 2021 mengalami pertumbuhan hingga mencapai angka 142 miliar dolar AS atau tumbuh 37,7 persen year on year (YoY).
Para bupati yang tergabung dalam Apkasi pun diminta untuk mampu memanfaatkan pertumbuhan ekspor tersebut dengan sebaik-baiknya.
Sebab hampir semua negara sekarang ini membutuhkan komoditas-komoditas dari Indonesia sehingga jangan sampai ada daerah yang justru terhadang birokrasinya sendiri yang ruwet dalam soal perizinan dan tidak mendorong agar ekspor bisa berkembang dengan baik.
Para kepala daerah juga diharapkan untuk terus bisa meningkatkan volume ekspor dengan memfasilitasi para pelaku usaha agar agresif memanfaatkan peluang ekspor yang ada.
Pelaku usaha harus didorong agar berani berkompetisi memanfaatkan peluang ekspor yang ada sehingga membuat produk lebih dikenal dan kompetitif di pasar global.
Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan berharap Apkasi Otonomi Expo yang merupakan agenda tahunan Apkasi dalam membantu 416 pemerintah kabupaten mempromosikan komoditas berkualitas, peluang investasi, dan sektor pariwisata unggulan dapat mencapai tujuannya dengan optimal.
Ia menekankan bahwa pihaknya siap mendukung dan mengakomodasi program-program termasuk penyaluran vaksinasi ke seluruh Indonesia.
Sutan juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas terselenggaranya kegiatan AOE 2021.
Keberhasilan kegiatan AOE 2021 ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan perekonomian daerah, sesuai dengan tujuan bersama Daerah Bangkit Indonesia Maju.
Baca juga: Presiden Jokowi: Setiap daerah fokus produk unggulannya, jangan latah
Baca juga: Produk hasil hutan unggulan RI tampil di Expo 2020 Dubai
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021