Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah Brent mendekati 107 dolar di perdagangan Asia, Selasa karena kerusuhan yang terjadi di Libya dan Bahrain, kata analis.

Seperti dilaporkan AFP, minyak mentah Brent North Sea pengiriman April naik 1,21 dolar ke posisi 106,95 dolar per barel, melampaui tingkat tinggi dua tahun yang dicapai pada Senin.

Kontrak utama New York, untuk minyak mentah jenis light sweet penyerahan Maret naik 6,45 dolar menjadi 92,65 dolar per barel pada hari perdagangan terakhirnya.

"Meningkatnya ketegangan di Libya dan Bahrain memberikan dukungan terhadap harga minyak, dengan geopolitik menjadi fokus utama pasar saat ini," kata Barclays Capital dalam laporannya.

Suara tembakan masih terdengar di ibukota Lybia, Tripoli karena para pengunjuk rasa menyerang kantor polisi serta kantor-kantor radio pemerintah.

"Human Rights Watch mengatakan Senin bahwa setidak-tidaknya 233 orang meninggal sejak Kamis dalam berbagai demonstrasi yang terinspirasi oleh kejadian serupa di negara tetangga Libya yakni Mesir dan juga Tunisia.

Di Bahrain, sebanyak tujuh demonstran meninggal sejak terjadi demonstrasi anti-regim yang meletus di Bahrain pada 14 Februari lalu, menurut sumber AFP.

Merebaknya kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara akan mengancam pasokan minyak global karena di kawasan itu terdapat berbagai negara produsen minyak terkemuka.

Saham Asia pada Senin beragam dengan Hong Kong turun 0,47 persen dan Sydney turun 0,74 persen sementara Tokyo mengatasi kerugian dengan ditutup 0,14 persen lebih tinggi pada 10.857,53, mendekati tertinggi 10 bulan.

Harga minyak Brent melambung di atas 105 dolar per barel pada Senin, mencapai puncak baru dua tahun karena kekerasan mematikan di Libya memicu kekhawatiran merebaknya kerusuhan di Timur Tengah dan wilayah Afrika utara.

"Tidak ada yang tahu pasti apa situasi yang ada (di Libya) tetapi tampak  terdapat potensi makin  banyak terjadi kekerasan dan akan memiliki dampak lebih besar pada infrastruktur serta kemampuan industri untuk beroperasi," kata David Hart, analis minyak dan gas bumi di Westhouse Securities.
(S004/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011