London (ANTARA News) - Indonesia berupaya menggenjot pasar wisata Italia dengan ikut serta dalam Pameran Pariwisata Internasional (BIT) Milan setelah absen selama enam tahun di arena kegiatan itu.

Dirjen Pariwisata Sapta Nirwandar mengatakan hal itu pada pameran pariwisata paling bergengsi di Italia tersebut, ungkap Minister Counsellor Pensosbud KBRI Roma, Musurifun Lajawa dalam keterangannya yang diterima ANTARA London, Selasa.

"Sudah waktunya Indonesia untuk mengenjot pasar wisata Italia," ujar Sapta Nirwandar usai pembukaan pameran BIT Milan baru baru ini.

Dirjen pun langsung melayani permintaan pertemuan dengan 61 oparator pariwisata Italia yang secara bergantian menemuinya di anjungan Indonesia.

Sebanyak tujuh operator pariwisata yaitu biro perjalanan, perhotelan dan penerbangan yang ikut pameran di anjungan Indonesia, sibuk melakuan pertemuan dengan mitra mereka.

Ketujuh operator pariwisata Indonesia yang ikut pameran terdiri atas Suryajaya Convex, Pacto, Kura-Kura Resort, dan Adventure Indonesia serta wakil dari Pemkab Badung, yang juga membawa dua penari Bali.

Sementara tiga operator pariwisata dari Italia, yaitu Bell Travel, Dimensione Travel, dan Domestic Asia yang selama puluhan tahun telah menjual paket pariwisata ke Indonesia.

Direktur Utama Suryajaya Convex, Bagus Gede Dirga, mengatakan selama Indonesia absen di BIT Milan, ia tetap melakukan promosi meskipun terpaksa harus menumpang meja pada anjungan negara lainnya.

Menurut Bagus Gede Dirga, pihaknya selama 30 tahun terakhir telah melayani pasar wisata Italia. Ia menilai pertemuan dengan kalangan industri pariwisata sangat penting dan selalu datang seminggu sebelum pameran.

Hal ini dalam upaya menjalin langsung dengan mitranya dari kalangan operator pariwisata, perhotelan dan penerbangan untuk memperbarui dan memperluas kerja sama dengan mitra bisnis di Italia, ujar Dirga.

Sementara itu Dirut Bell Travell, Rosario Campione, menyambut dengan suka cita kehadiran kembali Indonesia pada BIT Milan tahun ini.

Sebanyak 9.000 brosur paket wisata Indonesia yang disediakan Bell Travel untuk pengunjung anjungan Indonesia selama empat hari pameran, terbagi habis.

Sejumlah operator perjalanan yang menjual paket-paket wisata ke Indonesia mengatakan, kendala utama dalam mendorong peningkatan kunjungan wisatawan Italia, ialah tidak adanya penerbangan langsung Garuda dari Italia ke Indonesia.

Dikatakannya, penerbangan asing hanya memberikan jatah kursi yang terbatas kepada wisatawan Italia yang diatur dalam paket wisata ke daerah tujuan wisata di Indonesia.

Dirjen mengharapkan Garuda Indonesia untuk kembali terbang ke Italia, dengan memperluas rute penerbangan Jakarta - Amsterdam yang dioperasikan tahun lalu.

Wisatawan Italia yang berkunjung ke Indonesia tahun 2010 berjumlah hampir 50.000 orang, naik sebesar 15 persen dari tahun 2009 yang tercatat sekitar 42.300 wisatawan.

Namun angka tersebut masih jauh dari jumlah wisatawan Italia tahun 1998 yang mencapai hampir 70.000, yaitu sebelum penerbangan Garuda Roma-Jakarta dihentikan.

Kehadiran Indonesia di BIT Milan, serta kembali dijadwalkan mengikuti pertemuan TTG di Remini Italia pada bulan Oktober mendatang, merupakan upaya Indonesia dalam mengenjot wisatawan datang dari Italia.

TTG di Remini merupakan pertemuan industri pariwisata terbesar kedua di Italia, yang dikhususkan pada "trading", yaitu pertemuan antarkalangan industri pariwisata internasional di Italia.

Sapta Nirwandar mengatakan, seminggu sebelum TTG Remini, Kembudpar akan memuat tulisan sisipan mengenai promosi pariwisata Indonesia sebanyak enam halaman di Tabloid TTG, yang menjadi rujukan utama industri pariwisata di Italia. (ZG/P004/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011