Moskow (ANTARA News) - Satu gedung pemerintah di ibu kota Libya, Tripoli mengalami kebakaran setelah pengunjuk rasa antipemerintah mengamuk, lapor saluran televisi berita Al Arabiya pada Senin.
Pasukan keamanan mulai menarik diri dari ibu kota itu pada Senin, demikian menurut TV Al Jazeera.
Sejumlah saksi mata mengatakan para pengunjuk rasa telah membakar bangunan umum di ibu kota selama satu malam termasuk kantor polisi serta kantor Dewan Rakyat.
Parlemen Libya sedang melakukan pertemuan di dalam gedung ketika hal itu terjadi, kata saluran televisi itu lalu menambahkan bahwa alasan atas pembakaran besar itu masih belum jelas.
Unjuk rasa di Libya dimulai pada 15 Februari di tengah kekerasan unjuk rasa antipemerintah di kawasan Timur Tengah.
Kerusuhan sebagian besar terjadi di kawasan timur namun kerusuhan pun dilaporkan telah menyebar ke kawasan barat.
Satu organisasi Hak Asasi Manusia Internasional, "Human Rights Watch" melaporkan bahwa jumlah korban tewas mencapai sedikitnya 233 orang, namun pemerintah Libya mengonfirmasi jumlah korban tewas sebanyak 84 orang.
Sedikit-dikitnya 61 orang tewas akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan di Tripoli, lapor Al Jazeera pada Senin yang mengutip narasumber petugas medis.
(KR-BPY/H-AK)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011