Jambi (ANTARA News) - Masyarakat Jangkat kabupaten Merangin berbelanja keperluan sehari-hari dengan menunggang kuda ke desa Lempur yang jaraknya k 50 km lebih.
"Sepekan sekali masyarakat Jangkat datang ke `balai sepekan` di Lempur ibukota kecamatan Gunung Raya untuk berbelanja keperluan tumah tangga sehari-hari mereka, mereka datang dengan berkuda," kata tokoh pemuda Lempur Andi saat dihubungi di Kerinci, Senin.
Balai sepekan di Lempur jatuh setiap hari Jum`at. Para `koboy` dari beberapa desa di kawasan Jangkat tersebut sudah berangkat dari desa tempat tinggal mereka mulai pukul 06.00 wib atau 07.00 wib pagi Kamis dan sampai di batas terluar Lempur sekitar pukul 17.00 wib sore harinya.
Di sebuah padang rumput di areal tersebut kelompok koboy dari Jangkat tersebut mengistirahatkan kuda mereka di padang rumput dan mereka segera mendirikan kemah atau tenda sederhana guna bermalam menunggu hari Jum`at keesokan harinya yang merupakan `hari balai`.
"Kelompok warga tersebut datang dan bermalam di bawah tenda sederhana di padang rumput, jumlah mereka antara belasan hingga puluhan orang. Di Lempur mereka berbelanja keperluan sehari-hari seperti beras, minyak sayur, minyak tanah, pakaian dan lain sebagainya," papar Andi.
Menurut dia, tradisi berkuda berbelanja ke Lempur tersebut sudah berlangsung sejak zaman dulu. Hal tersebut juga didukung oleh hubungan kekerabatan antara warga Lempur dan desa-desa di Kawasan Jangkat yang juga terdiri dari kawasan Serampas, dan Ipoh yang termasuk wilayah Adminsitratif kabupten Muko-muko kabupaten Bengkulu.
Jarak antara Jangkat dan Lempur dinilai lebih dekat dibanding ke Kota Bangko, selain juga karena hubungan kekerabatan dan memang berkuda sudah menjadi tradisi yang befigu dinikmati warga.
Warga jangkat beralasan bahwa medan perjalanan yang berat lebih mampu dijalani kuda dibandingkan kendaraan bermotor. Ruas jalan yang dilewati tersebut hanyalah jalan setapak di kawasan rimba Taman Nasional Kerinci Seblat.
(KR-BS/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011