-
Jakarta (ANTARA News) - Salah satu penyebab utama maraknya korupsi di Indonesia adalah masih mengakarnya Feodalisme di kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif.
Hal itu dikemukakan wartawan senior Jakob Oetama ketika membuka seminar nasional Kompas 2011 bertema "Korupsi Yang Memiskinkan " di Jakarta, Senin.
"Salah satu penyebab korupsi karena masih ada gaya sistem feodal di Indonesia," ujarnya
Menurut Jakob, cerminan feodalisme terlihat dari banyaknya kalangan elit yang memiliki hak istimewa seperti kasus korupsi yang melibatkan anggota DPR, menteri, bupati, dan gubernur.
Dia mengutip kalimat dari India yang mengatakan "mustahil bagi seseorang yang berurusan dana pemerintah untuk tidak mencicipi meski sedikit saja, kekayaan sang Raja."
Sementara itu, B. Herry-Priyono, Dosen Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta mengatakan bahwa dalam literatur ekonomi pada tahun 1960-an korupsi disebut dapat melancarkan kinerja bisnis yang dituntut target pencapaian.
"Korupsi ibarat minyak pelumas," ujarnya ketika menjadi pembicara dalam seminar tersebut.
Menurut literatur itu, korupsi adalah minyak pelumas untuk melancarkan investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Dia mengemukakan bahwa pada realitas di lapangan, korupsi adalah cara mempersingkat bisnis terutama saat menghadapi jalur birokrasi yang panjang.
"Bagi perusahaan waktu adalah uang, semakin lama prosesnya maka semakin rugi," ujarnya.
(ADM/A038/BRT)
Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011