Jakarta (ANTARA News) - Sebagian besar pelaku pasar domestik di Bursa Efek Indonesia melepas portfolio mereka untuk mengambil keuntungan (profit taking) sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah.
IHSG BEI pada perdagangan Senin melemah tipis 3,85 poin atau 0,11 persen ke posisi 3.497,64 poin. Namun menguatnya saham-saham unggulan mendorong indeks 45 saham-saham unggulan (LQ45) menguat 1,37 poin setara 0,22 persen ke level 620,17 poin.
Seperti diakui analis dari Asjaya Indosurya Securities Reza Priyambada, indeks BEI melemah karena aksi ambil untung (profit taking) terutama oleh investor lokal. "Investor lokal ambil posisi profit taking dan memicu pelemahan indeks BEI," kata dia.
Sementara investor asing masih aktif mengambil posisi beli pada perdagangan awal pekan ini dengan nilai bersih (foreign net sell) senilai Rp307,134 miliar.
Ia memprediksi, untuk perdagangan Selasa (22/2), indeks BEI akan bergerak datar (flat) dengan kecenderungan melemah tipis berada dalam suport (batas bawah) 3.468 dan resistance (batas atas) diposisi 3.515 poin.
Perdagangan saham di BEI hari ini ditutup dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 2,703 miliar dengan total nilai Rp3,234 triliun dari 110.877 kali transaksi.
Jumlah saham harganya menguat 88 saham, 121 saham turun, dan 85 saham stagnan.
Saham-saham yang melemah antara lain saham Garuda Indonesia turun Rp30 ke Rp540, Astra International (ASII) turun Rp950 ke Rp52.050, Bumi Resources turun Rp50 ke Rp2.775.
Sementara di pasar regional indeks-indeks saham bergerak fluktuatif. Hang Seng melemah 109,82 poin (0,47 persen) ke level 23.485,42, Indeks Nikkei-225 naik 14,73 poin (0,14 persen) ke level 10.857,53, dan Indeks Straits Times melemah 16,32 poin (0,53 persen) ke level 3.070,60.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011