Kalau sampai dengan outlook seluruhnya satu tahun, maka kita bisa dapatkan lebih besar dari ituJakarta (ANTARA) - SKK Migas mencatat penerimaan negara dari industri hulu minyak dan gas bumi hingga September 2021 mencapai 9,53 miliar dolar AS atau tumbuh 131 persen dari target tahun ini sebesar 7,28 miliar dolar AS.
"Untuk sembilan bulan yang sudah kita lewati, realisasinya mencapai 9,53 miliar dolar AS atau 131 persen dari target satu tahun," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Dwi menjelaskan penerimaan negara yang tumbuh signifikan itu akibat kenaikan harga minyak dan efisiensi yang dilakukan oleh SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
Hingga kuartal III 2021, produksi minyak nasional mencapai 662,4 ribu barel per hari (MBOPD) atau sebesar 93,9 persen dari target APBN sebanyak 705 MBOPD.
Sementara itu, angka penyaluran minyak tercatat sebesar 661,1 MBOPD atau sebesar 93,8 persen, angka penyaluran gas bumi sebanyak 5.481 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau sebesar 97,2 persen dari target tahun ini sebesar 5.638 MMSCFD.
"Kalau sampai dengan outlook seluruhnya satu tahun, maka kita bisa dapatkan lebih besar dari itu," ujar Dwi.
Dari sisi efisiensi, lanjutnya, Pertamina Sub Holding Upstream (SHU) tahun ini mencanangkan program optimalisasi upstream atau Optimus dengan target efisiensi 310 juta dolar AS atau sebesar 10 persen.
Di sisi lain, SKK Migas mencatat nilai investasi hingga kuartal III tahun ini sebesar 7,9 miliar dolar AS atau sebesar 64 persen dari target sebesar 12,38 miliar dolar AS.
Baca juga: SKK Migas punya empat strategi untuk mereduksi emisi karbon
Baca juga: SKK Migas: Angka penggunaan produk dalam negeri capai Rp39 triliun
Baca juga: SKK Migas optimis capai target pengeboran seribuan sumur pengembangan
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021