Washington (ANTARA News/) - Konsulat AS di Jerusalem memerintahkan stafnya untuk menghindari kota Jericho (Ariha) di Tepi Barat, setelah Amerika Serikat memveto resolusi PBB yang mengutuk permukiman Yahudi di wilayah Palestina.

Perjalanan staf di jalan dua arah yang melewati Tepi Barat dan menghubungkan wilayah itu dengan Jordania juga dibatasi "hanya untuk orang yang melakukan perjalanan yang sudah mendapat izin", kata konsulat tersebut dalam pernyataan yang dikirim di jejaringnya.

Pembatasan keamanan tetap diberlakukan hingga Senin (21/2).

Jumat (18/2), satu upaya Palestina untuk memperoleh kutukan Dewan Keamanan PBB terhadap permukiman Israel digagalkan oleh veto AS.

Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS), yang menguasai Jalur Gaza, mengecam veto AS yang menggeramkan itu dan menyerukan diakhirinya kontak Palestina-Israel.

Pembicaraan perdamaian langsung antara Israel dan Palestina macet September lalu setelah berakhirnya pembekuan sementara kegiatan permukiman Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan.

Upaya AS membujuk Israel agar memperpanjang pembekuan tersebut macet pada Desember, sementara Palestina menolak kembali ke meja perundingan, dan sebaliknya pemukim Yahudi melanjutkan pembangunan permukiman di tanah yang mereka ingin jadikan negara di masa depan itu.

Pembangunan permukiman Yahudi di tanah Palestina yang direbut selama Perang Enam Hari 1967 dipandang tidak sah oleh masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat.

Bahkan sebelum diveto, personel AS telah dikenai pembatasan keamanan dan cuma diperkenankan melakukan perjalanan terbatas di Tepi Barat serta Jalur Gaza.

Jericho yang dalam bahasa Arab disebut Ariha adalah salah satu pengecualian bagi perjalanan personil.

C003/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011