Sleman (ANTARA News) - Sebanyak 5.621 korban bencana erupsi Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini masih tinggal di barak-barak pengungsian karena mereka belum mendapatkan "shelter" atau hunian sementara.
"Saat ini masih ada 5.621 korban Merapi yang masih tinggal di barak pengungsian karena mereka belum mendapatkan `shelter`, mereka ini masih menempati empat barak pengungsian yakni di Desa Glagahaharjo 1.522 jiwa, Kepuharjo 2.111 jiwa, Umbulharjo 679 jiwa dan Wukirsari 1.309 jiwa. Para pengungsi tersebut masih tetap memperoleh uang lauk pauk," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Sabtu.
Menurut dia, untuk membangkitkan perekonomian masyarakat, setelah program padat karya ("cash for work") dari dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selesai, pada tahun 2011 ini Pemerintah Kabupaten Sleman melanjutkan dengan dana APBD senilai Rp54,6 juta untuk setiap lokasi.
"Sampai saat ini kegiatan padat karya dalam rangka pemulihan pascaerupsi Merapi dari dana APBD 2011 dilaksanakan di 12 lokasi atau desa. Dari kegiatan tersebut telah selesai di tiga lokasi yakni Desa Umbulharjo, Wukirsari, dan Desa Argomulyo, Cangkringan," katanya.
Sedangkan program padat karya yang sedang berjalan ada di Desa Kepuharjo, Glagaharjo, Wonokerto, Girikerto, Pakembingun, Candibinangun Hargobinangun, Harjobinangun, Purwobinangun.
"Padat karya dilaksanakan selama 18 hari dengan jumlah peserta padat karya per hari 88 orang dengan rincian terdiri dari perkerja 80 orang, ketua kelompok empat orang dan tukang empat orang," katanya.
Sri Purnomo mengatakan, untuk mengoptimalkan upaya membangkitkan perekonomian para penghuni "she;ter" dan juga masyarakat di lima kecamatan yakni Ngemplak, Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel pihaknya mendorong bangkit dan muncul UKM-UKM baru.
"Kami akan segera melakukan pemetakan kembali potensi pengembangan usaha masyarakat sesuai dengan kondisi sekarang, selain itu kami juga telah mengambil kebijakan, dana pemberdayaan masyarakat dari APBD Provinsi yang pada tahun lalu sebesar Rp4,3 miliar diperuntukkan secara merata di 17 Kecamatan, maka pada 2011 ini akan memprioritaskan pemanfaatannya untuk lima kecamatan tersebut, yakni 40 persen dari alokasi akan diperuntukkan bagi lima kecamatan tersebut, sedangkan yang 60 persen dialokasikan untuk 12 kecamatan yang lain," katanya.
Ia mengatakan, seperti pada tahun yang lalu pengalokasian dana pemberdayaan masyarakat di peruntukan pada usaha yang berkelompok, dengan harapan modal usaha tersebut di tahun-tahun berikutnya dapat bergulir pada anggota yang lain.
"Seiring dengan terdapatnya informasi akan digulirkannya dana-dana pemberdayaan masyarakat untuk para korban Merapi, kami mengharapkan agar pelaksanaannya nanti berkoordinasi dengan seluruh SKPD di kabupaten Sleman, agar seluruh program-program pemberdayaan dapat bersinergi menghasilkan keluaran yang optimal," katanya. (V001/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011