Majene, Sulbar (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono pun terharu setelah menerima sepucuk surat dari seorang siswi sekolah dasar 39 Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Satriana.

Didampingi gurunya Arum, Satriana menyampaikan sepucuk surat yang dibuatnya dua pekan lalu, kepada Wapres Boediono, saat berdialog dengan pelajar, mahasiswa dan komunitas pendidikan Sulbar, di Majene, Sabtu.

Wapres yang duduk di tenda kehormatan pun berdiri menuju mimbar, menyambut kedatangan Satriana dengan suratnya.

Sambil menerima surat Satriana, Wapres Boediono pun mengecup kening bocah tersebut dan kembali ke tenda kehormatan dengan perasaan haru sambil sesekali menyeka air mata haru.

Dalam suratnya, Satriana secara singkat mengungkapkan cita-cita untuk menjadi dokter.

"Namun, untuk mencapainya (sarana dan prasarana pendidikan yang ada) terasa amat jauh," katanya.

Usai menyampaikan "curahan hatinya" kepada Wapres, Satriana mengaku sangat senang dapat langsung bertatap muka dengan orang nomor dua di negeri ini.

"Senang, karena selama ini tidak pernah bermimpi ketemu bapak Wapres," ungkapnya singkat.

Dalam dialognya, Boediono mengakui bahwa akses pendidikan belum merata untuk seluruh wilayah di Indonesia.

"Namun, itu bisa diatasi antara lain dengan jaringan internet. Dengan sarana itu, anak-anakku juga dapat menambah wawasan dan pengetahuannya," ujarnya.

Tetapi, proses belajar mengajar memang akan lebih efektif jika dilakukan secara tatap muka.

"Kita dapat mengetahui secara dalam melalui bahasa tubuh. Dan itu juga untuk memperat ikatan emosional antara pendidik dan yang dididik," katanya.

Dalam dialog itu, Wapres didampingi Menteri Pendidikan Muhammad Nuh, Menteri PU Djoko Kirmanto, Menteri Negara PDT Helmy Faizal Zainy dan Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamukti.

Usai menyapa dan berdialog, Wapres meninjau Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Sulbar.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011